JAYAPURA, FP.COM – Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Provinsi Papua sampai dengan triwulan III tahun 2020 memiliki kinerja cukup baik meski berada di tengah pandemi Covid-19.
Kinerja cukup baik tersebut ditunjukkan oleh total realisasi belanja negara di Papua mencapai 75,96 persen, melampaui target realisasi triwulan III yaitu sebesar 60 persen.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Papua, Syaiful mengatakan, total pagu APBN di Papua sebesar Rp56,05 triliun yang terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) Rp13,36 triliun.
“Lalu, belanja non K/L atau Bendahara Umum Negara (BUN) Rp100,37 miliar, dan belanja Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Rp42,58 triliun,” kata Syaiful dalam konferensi pers bersama, Kamis (15/10/2020).
Dia menyebut, Pagu APBN tersebut dianggarkan untuk berbagai pos pengeluaran yang diharapkan dapat mendukung pemulihan atau pertumbuhan ekonomi Papua dan membantu dalam penanganan Covid-19.
Dari sisi belanja negara, belanja pemerintah pusat terealisasi Rp8,00 triliun atau 59,44 persen dari pagu Rp13,47 triliun. Realisasi belanja pemerintah pusat tersebut mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yaitu 54,14 persen.
“Belanja pemerintah pusat terdiri dari belanja K/L yaitu belanja barang, belanja pegawai, belanja modal, serta belanja bantuan sosial (bansos), dan belanja non K/L yaitu belanja lain-lain yang digunakan untuk biaya Ongkos Angkut Beras (OAB) di wilayah Papua,” jelas Syaiful.
“Sampai dengan triwulan III tahun 2020, belanja barang yang memiliki pagu tertinggi dibanding jenis belanja lainnya terealisasi sebesar Rp2,58 triliun atau 54,58 persen dari pagu belanja barang, secara persentase mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar 56,38 persen,” lanjut dia.
Sementara, belanja modal yang memiliki efek multiplier terbesar bagi perekonomian, kata Syaiful, terealisasi sebesar Rp2,50 triliun atau 54,92 persen dari pagu belanja modal, mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar 40,18 persen.
“Secara umum, belanja pemerintah pusat mengalami kenaikan yang signifikan khususnya pada September lalu sebesar Rp1,25 triliun yang menjadi angka realisasi tertinggi dalam satu bulan di tahun 2020,” ucap Syaiful.
Untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik terealisasi sebesar Rp1,43 triliun, diantaranya dalam bentuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk 3.501 sekolah di wilayah Papua.
Sedangkan, DAK Fisik, lanjut Syaiful, dengan pagu sebesar Rp3,60 triliun, terealisasi sebesar Rp3,28 triliun atau 90,88 persen. (FPKontr1)