JAYAPURA, FP.COM – Setelah menjalani sekian waktu persiapan, kurang lebih tujuh tahun, Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Abepura akhirnya resmi diluncurkan pada Jumat 23 Desember 2022. Proses rumah sakit menjadi BLUD sudah berjalan tujuh tahun, sejak Oktober 2014, namun pada 2018 terdapat perubahan regulasi yang mengharuskan RSUD Abepura melakukan penyesuaian yaitu dengan Permendagri 79 Tahun 2018.
Direktur RSUD Abepura dr. Daisy CH. Urbinas mengatakan, dengan menjadi BLUD, rumah sakit akan lebih responsif terhadap pelayanan kepada pasien di mana sistem anggaran akan lebih fleksibel.
“Tujuan dari BLUD adalah adanya fleksibilitas dalam menggunakan anggaran rumah sakit dalam menjamin pelayanan, karena kalau kita tidak BLUD kan kita mengikuti aturan keuangan daerah, proses belanja harus tunggu tahapan lelang dan seterusnya, kemudian kita harus menunggu DPA disahkan. Banyak rumah sakit di bulan Januari sampai dengan Maret itu tidak dapat melakukan belanja dan layanan kepada masyarakat ini kan tidak dapat menunggu hal-hal itu.”
“Intinya, dengan BLUD, kita bisa cepat tanggap kepada pelayanan. Misalnya, ada kekurangan obat atau barang habis pakai apapun yang habis, kalau tersedia di Jayapura kita dapat belanja langsung. Kalau ada di luar pun kita dapat langsung memesan tanpa harus lewat proses lelang walaupun secara internal tetap kita bentuk pokja kecil di rumah sakit. Jadi dengan BLUD ini pelayanan kita akan lebih responsif dalam arti lebih cepat,” sambungnya.
Pada kegiatan peluncuran ini juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) antara BLUD RSUD Abepura dan rumah kreatif Rumfararur Production. Hal itu menurut dokter Daisy sebagai salah satu cara rumah sakit dalam memasarkan layanan yang dapat dijual ke masyarakat.
“Kita perlu menjual produk-produk yang dimiliki Rumah Sakit Abepura, jadi dengan penandatanganan kerja sama ini, saya sebut sebagai profil marketing Rumah Sakit Abe untuk masyarakat, juga mengetahui layanan apa saja yang ada di rumah sakit ini sehingga masyarakat bisa menentukan pilihan pelayanan yang tepat untuk dirinya,” katanya.
Ia juga berharap, semua pihak berkolaborasi, menyatukan tujuan untuk rumah sakit yang lebih baik. Ia ingin mewujudkan RSUD Abepura sebagai rumah sakit modern dan kebanggaan Papua.
“Kita rindu, ke depan itu, ketika orang datang ke rumah sakit ini, mereka merasa seperti berada di rumah sakit di Jawa. Namun, untuk mencapai itu tidak mudah, perlu ekstra kerja, perlu merubah mindset kita, pola pikir kita,” tambahnya.
Direktur Rumfararur Production, Onesias Chelvox, mengapresiasi BLUD RSUD Abepura yang menggandeng rumah produksinya dalam mendukung bagian kehumasan internal RSUD Abepura. “MoU hari ini antara kami rumah kreatif dengan RSUD Abe dalam bentuk video promosi, di mana sekarang sudah menjadi BLUD. Dalam promosi marketing, nantinya kami akan memanfaatkan sosial media, targetnya milenial harus mengenal BLUD di rumah sakit ini seperti apa, dan layanan apa saja yang bisa kami pasarkan ke masyarakat,” tutup pria yang juga dikenal sebagai rapper dan punya nama panggung Epo D’Fenomeno ini. (*)