WAMENA, FP.COM – Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lanny Jaya menggelar rapid test massal di Gedung Gereja Jemaat Duta Injil Wamen, Senin 20 Juli 2020. Terlihat, warga begitu antusias mengantri untuk mendapatkan pelayanan.
Dimassifkannya rapid test ini tak lepas dari temuan puluhan kasus reaktif yang disusul 7 kasus positif dari hasil tes swab, sebelumnya.
Lalu, mengapa di Wamena? Kata Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom, sebelumnya, semua pintu masuk wilayahnya telah dijaga, termasuk oleh petugas kesehatan yang melaksanakan rapid test bagi pelintas.
Sayangnya, hal ini tak cukup efektif. Dari hasil evaluasi tim gugus, seringkali terjadi antrian panjang dan penumpukan orang dan kendaraan pada pos perbatasan tersebut. Suasana ini kerap menciptakan gesekan, perlawanan warga, hingga adu fisik. Akhirnya, banyak warga yang kemudian lolos tanpa mengikuti rapid test. Bukan itu saja, sebagian besar warga yang dinyatakan reaktif tidak mau mengikuti prosedur lanjutan berupa test swab.
Atas pertimbangan itulah, semua petugas kesehatan kemudian ditarik dari pos lalu ditempatkan di Wamena, tepatnya dipusatkan di halaman Gereja Jemaat Duta Injil Wamena.
“Siapapun yang hendak ke Lanny Jaya wajib rapid test di sini,” tegas Bupati Befa.
Warga yang telah mengikuti rapid test dan dinyatakan negatif akan memperoleh surat bebas Covid-19. Dokumen ini dapat dipakai sebagai tiket masuk di pos penjagaan, pintu masuk Lanny Jaya.
Data dari tim gugus tugas, rapid test yang digelar dari pagi hingga pukul 22.00 itu diikuti oleh 308 warga, enam (6) dinyatakan reaktif, sisanya negatif (nonreaktif). Empat di antaranya dikarantina di Hotel Wio dan 3 (tiga) di RSUD Tiom. Dua orang lainnya melarikan diri.
Dengan demikian, totalnya, di Lanny Jaya, 11.549 orang telah mengikuti rapid test. Sembor/Humas LJ