JAYAPURA, FP.COM – Setahun setelah mengukir sejarah menjadi juara Liga Indonesia untuk kali pertama, Mutiara Hitam harus menjalani musim yang buruk, tercecer di peringkat 8 klasemen akhir Wilayah Timur Liga Indonesia musim 2006. Persipura hanya meraup 36 poin hasil dari 26 kali pertandingan. Rapor merah bagi sang juara bertahan.
Berbanding terbalik dengan performa di liga, Persipura justru trengginas dalam kampanye edisi kedua Copa Indonesia. Bermodalkan kemenangan meyakinkan atas Persija Jakarta pada fase semi final (agregat: 3-1), Eduard Ivakdalam dan kawan-kawan datang ke Stadion Delta Sidoarjo menantang Arema Malang, 16 September 2006.
Sejatinya, laga puncak ini layak disebut final idaman mengingat status kedua tim, juara Liga Indonesia 2005 melawan kampiun Copa Indonesia 2005. Sayangnya, Persipura harus kehilangan salah satu pilar utamanya, Boaz Solossa, karena akumulasi kartu kuning. Setali tiga uang, Arema juga kehilangan amunisi andalannya, Franco Hitta, atas alasan serupa yang diperoleh kala Arema menumbangkan PSMS Medan di semi final.
Hilangnya Boaz disiasati pelatih Persipura Mettu Duaramuri dengan menduetkan Cristian Carrasco dan Korinus Fingkreuw di lini depan. Namun, sektor pertahanan Singo Edan yang digalang Andela Atangana terlalu tangguh untuk Carasco dan Fingkreuw.
Tetapi masalah mencetak gol tak hanya dialami Persipura. Di pinggir lapangan, Benny Dollo juga tampak gemas melihat performa anak asuhnya yang kesulitan membongkar pertahanan lawannya. Alhasil, skor kaca mata mengakhiri 45 menit pertama.
Memasuki paruh kedua, tepatnya di menit ke-55′, Mauly Lessy tertangkap menyentuh bola dengan tangan di area kotak penalti. Tanpa ragu, wasit Jimmy Napitupulu menunjuk titik putih. Aris Budi Prasetyo yang sukses mengeksekusi penalti mengawali malapetaka bagi Persipura.
Tertinggal satu gol, Persipura berusaha mengejar dengan menaikkan intensitas serangan. Namun, bukan gol penyama kedudukan yang didapat, justru gawang Jendri Pitoy kembali bobol melalui tendangan akrobatik Anthony Jomah Ballah di menit ke-58′.
Gol Ballah ini menjadi gol terakhir yang tercipta dalam laga pamungkas tersebut, sekaligus mengukuhkan Arema Malang sebagai kampiun Copa Indonesia untuk kedua kalinya secara beruntun. Bagi Persipura, posisi runner-up cukup menjadi hiburan bagi penampilan mengecewakan di liga. (Ray)
Persipura: Jendry Pitoy, Victor Igbonefo, Jack Komboy, Ricardo Salampessy, Christian Worabay, David da Rocha, Eduard Ivakdalam, Maully Lessy, Nsangue Raymond, Korinus Fingkreuw, Cristian Carrasco. Pelatih: Mettu Duaramuri
Arema Malang: Achmad Kurniawan, Leo Soputan, Aries Budi Prasetyo, Andela Atangana, Alexander Pulalo, Sutaji, Anthony Jomah Ballah, Erol FX Iba, I Putu Gede, Marthen Tao, Emaleu Serge. Pelatih: Benny Dollo