Serahkan Bantuan Pertanian di Skanto, Bupati Keerom Minta Pertanian Lahan Basah Dipusatkan di Arso IX

Bupati Keerom saat menyerahkan hand traktor dan alat tanam bagi kelompok tani Karya Makmur Arso IX

ARSO, FP.COM – Usai memanen padi bersama petani di Kampung Intaimelyan, Senin (7/8/23), Bupati Keerom Piter Gusbager kembali menyerahkan bantuan alsintan (alat pertanian) bagi kelompok tani di Arso IX dan Arso XII. Masing-masing mendapatkan delapan (8) unit rotary dan tiga (3) hand traktor.

Khusus Kelompok Tani Karya Makmur, mendapat bantuan Pemda Keerom berupa alat transplanter (alat tanam), combine harvester (alat panen) untuk komoditas lahan basah atau sawah.

Read More
iklan

Bupati Gusbager mengharapkan para petani di Keerom untuk senantiasa menanamkan budaya gotong royong yang merupakan kunci utama kemajuan pertanian. Ia juga meminta agar dukungan pemerintah menjadi pemantik semangat para petani dan tidak berpikir beralih profesi menjadi pedagang ataupun buruh pabrik.

“Kontribusi PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) setiap tahun berkisar 30 persen dari lapangan usaha pertanian. Maka, kalau kita mau memajukan daerah ini, kita tidak bisa merubah petani jadi pedagang atau kontraktor, kita perlu perhatian khusus di bagian ini,” ujar Bupati.

Selain itu, melihat potensi yang ada, ia mendorong agar pertanian lahan basah dikhususkan pengembangannya di Distrik Skanto, terpusat di Arso IX.

Suratno, Ketua Kelompok Tani Karya Makmur mengatakan, berdasarkan hasil ubinan Badan Pusat Statistik (BPS), satu hektar lahan padi kelompoknya dapat berproduksi hingga 9,2 ton (9.200 kg). Namun, dengan adanya kendala yang dialami petani sehingga diasumsikan hasil panen kali ini berkisar tujuh ton atau 7.000 kg gabah basah per hektar.

“Hasil produksi per hektar kalau kita penuhi kebutuhan pupuk maupun obat-obatan bisa mencapai 9,2 ton per hektar. Seharusnya bulan Juni itu kita sudah panen, namun satu hal yang harus diketahui bahwa khusus untuk segala jenis tanaman termasuk sayur itu biasanya ulat banyak (hama-red). Kedua, ini ada hubungan juga dengan alat olah tanah yang hanya satu waktu itu,” beber Suratno.

Dengan alat yang baru saja diterima kelompoknya, Suratno optimis akan meningkatkan produktivitas gabah dari lahan yang diolah kelompoknya.

Di akhir kegiatan juga dilakukan penyerahan benih padi dari Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Papua untuk SMK Pertanian Senggi kapasitas lahan 5 hektar dengan berat 125 kilogram padi varietas Inpari IR Nutri Zinc. Sementara, Kelompok Tani Karya Makmur mendapatkan benih padi varietas Inpari 45 dan 46 untuk luasan 2 hektar dan jagung komposit varietas Jakarin. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *