JAYAPURA, FP.COM – Sidang Jemaat XXI GKI Kanaan Perumnas IV berlangsung pada Sabtu, (11/2/23). Sidang yang berlangsung sejak pagi hingga berakhir pada malam hari membahas sejumlah program pelayanan tahun 2023 dari lima (5) urusan pelayanan yaitu Misi Penginjilan, Pemuridan & Kemitraan (MPPK), Pelayanan & Pembinaan Jemaat(PPJ), Pelayanan Kasih & Keadilan (PKK), Pengembangan SDM, Kebudayaan & Penelitian (PSDMKP) dan terakhir Aset, Ekonomi, Keuangan & Pembangunan (AEKP).
Mengusung tema “kasih Kristus menggerakkan kemandirian jemaat, mewujudkan perdamaian, keadilan, dan kesejahteraan, hajatan ini diikuti oleh unsur PKB (Persekutuan Kaum Bapak), PW (Persekutuan Wanita), PAM (Persekutuan Anak Muda), dan PAR (Persekutuan Anak Remaja) ditambah utusan dari tujuh (7) rayon di lingkungan Jemaat GKI Kanaan Perumnas IV.
Yohanes Nussy, Wakil Sekretaris Klasis GKI Port Numbay, pada penutupan sidang, mengingatkan komitmen bersama para pihak, terlebih membangun jemaat dan pelayanan yang mandiri di tengah tantangan resesi ekonomi.
“Beberapa keputusan dan ketetapan telah kita putuskan bersama, maka marilah kita semua berkomitmen untuk bertanggungjawab dan konsisten melaksanakannya.”
“Kita berdoa agar walaupun tahun 2023 ini diprediksi akan menjadi tahun yang sulit yaitu resesi ekonomi, tapi kita percaya, dalam pekerjaan pelayanan, Tuhan akan memampukan kita untuk melakukan semua tugas dan tanggung jawab yang telah kita tetapkan dan putuskan bersama,” tutup Nussy.
Ketua Majelis Jemaat GKI Kanaan Perumnas IV Pendeta Nova I. Leaua, usai sidang, mengatakan, program tahun ini disesuaikan dengan program dari Sinode GKI di Tanah Papua yang diturunkan melalui Klasis GKI Port Numbay dan dijabarkan kepada semua jemaat termasuk Kanaan.
“Secara khusus perubahan-perubahan tata gereja, peraturan-peraturan GKI di Tanah Papua dengan pelayanan dan juga pedoman penggembalaan yang dijabarkan untuk diterapkan termasuk juga dalam jemaat GKI Kanaan Perumnas IV,” kata Nova.
Hasil sidang ini mengeluarkan sejumlah rekomendasi seperti menambah penerimaan untuk menopang pelayanan dengan memberdayakan beberapa aset gereja. Nova mencontohkan lapangan futsal milik jemaat GKI Kanaan di depan pastori yang telah bersertifikat sehingga dapat dikelola untuk menambah penerimaan jemaat.
Selain lapangan futsal, upaya lain yang akan dilakukan untuk menambah penerimaan adalah mendorong kelompok usaha yang terhimpun di bawah Yayasan Teladan Hidup Mulia.
“Kita rencana menggunakan, memanfaatkan lahan yang sudah memperolah sertifikat untuk pengembangan ekonomi jemaat dalam rangka pendapatan konvensional dan juga pemberdayaan jemaat,” ujar Wakil Ketua Majelis GKI Kanaan Penatua Viktor Pekpekai.
“Pendapatan konvensional itu kita lakukan dengan membuat kios dan koperasi. Lalu, untuk pemberdayaan ekonomi jemaat, kita akan buat semacam outlet, tempat di mana mama-mama yang punya kue, punya kreatifitas ini dihimpun semua untuk dapat memperoleh tambahan penghasilan, sekaligus pelayanan kesehatan ada di situ,” tambah Viktor. (*)