JAYAPURA, FP.COM – Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021, tinggal menghitung hari. Ribuan atlet dan ofisial dipastikan memadati empat klaster tempat penyelenggaraan multievent nasional itu, yakni Kota dan Kabupaten Jayapura, Merauke serta Mimika.
Hal yang dicemaskan banyak pihak adalah penularan virus corona (COVID-19) saat dua event nasional itu berlangsung, mengingat banyaknya orang yang bakal mengunjungi Papua.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, di antaranya mendorong vaksinasi COVID-19 kepada seluruh atlet, ofisial maupun warga sekitar venue PON.
Tak mau ketinggalan, Dinas Komunikasi dan Informatikan (Kominfo) Papua sebagai instansi teknis pendukung utama penyelenggaraan multievent PON XX dan Peparnas XVI pun melakukan serangkaian upaya.
Salah satunya mendorong integrasi aplikasi Peduli Lindungi yang dikelola tim Pusat Data dan Teknologi Kemenkes RI dengan sistem aplikasi PB PON dan PB Peparnas Papua.
Hal ini dikemukakan Kepala Dinas Kominfo Papua, Jeri A. Yudianto, dalam sambungan telepon, Rabu (28/7/2021) siang.
“Kita baru saja hari ini melakukan pertemuan dengan tim dari Pusat Data dan Teknologi Kemenkes RI, di Jakarta, dimana dalam peretemuan ini ada pembahasan integrasi Sistem aplikasi PON dan Peparnas Papua dengan sistem aplikasi Peduli Lindungi,” jelas Jeri.
“Sistem aplikasi Peduli Lindungi ini intinya bertujuan membantu instansi pemerintah terkait dalam melakukan pelacakan untuk menghentikan penyebaran COVID-19. Sehingga kita mendorong ada integrasi supaya bisa membantu menghentikan laju penyebaran maupun tracing COVID-19 saat PON dan Peparnas,” ujar dia.
Jeri menambahkan, sistem aplikasi Peduli Lindungi saat ini sudah diunduh oleh jutaan orang di Indonesia. Oleh karenanya, platform digital ini dinilai sangat cocok berintegrasi dengan sistem aplikasi PON dan Peparnas.
Sebab memiliki semangat yang sama, yakni untuk mengontrol penyebaran COVID-19 saat penyelenggaraan multievent nasional tersebut.
“Belum lagi ada syarat bagi kontingen, panitia pelaksana, awak media ataupun pendukung lainnya untuk bisa masuk pada venue atau pun non venue PON XX dan Peparnas XVI, dimana harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang ada pada masa pandemi,” kata dia.
Jeri berharap integerasi tersebut sudah dapat dilakukan pada minggu ketiga di bulan Agustus 2021 mendatang atau sebelum tahapan delegation registration meeting (DRM) PON XX Papua. Sehingga upaya pelacakan untuk menghentikan penyebaran COVID-19 saat PON dan Peparnas, bisa lebih maksimal. (FPKontr3)