JAYAPURA, FP.COM – Sebelum masuk bulan September, angka kematian tertinggi akibat Covid-19 di Papua didapati pada Juni. Namun, data itu harus direvisi lagi. Pasalnya, terhitung sejak tanggal 1 hingga 18 bulan ini, sudah tercatat 25 orang meninggal terpapar virus asal Wuhan tersebut. Dari temuan ini, menurut pihak Satgas Covid-19 Papua, telah terjadi peningkatan angka kematian yang luar biasa.
“Hampir 20 hari ini angka kenaikan sangat luar biasa, kasus positif tidak masalah, yang dikuatirkan angka kematiannya,” ungkap juru bicara Satgas Covid-19 Papua dr. Silwanus Sumule.
Yang lebih memprihatinkan, ada beberapa kasus yang meninggal hanya dalam jangka dua hari. “Artinya, di rumah, kondisinya sudah jelek baru datang ke rumah sakit,” paparnya.
“Terkadang kasus Covid-19 ini tanpa gejala, ketika datang, sudah dengan kondisi yang berat,” sambungnya.
Masih menurut Sumule, secara kumulatif, kasus kematian ini masih rendah persentasenya (1%), namun tren yang meningkat ini patut diwaspadai.
Dilihat dari wilayah, Kota Jayapura masih menduduki angka kematian tertinggi. Sementara, Kabupaten Yapen menunjukkan angka positif yang naik tajam, di mana ditemukan 20 kasus positif dalam tiga hari.
“Memang belum ada kasus kematian (di Yapen), tetapi perlu waspada,” ucapnya.
Terakhir, Sumule menghimbau kepada masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, yakni menggunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak. FPKontr3