SUPIORI, FP.COM – Bupati Supiori Yan Imbab menyerukan peningkatan peran Posyandu dalam upaya menekan angka stunting yang masih tinggi di wilayahnya.
“Posyandu memiliki peran krusial dalam memantau pertumbuhan anak dan memberikan edukasi gizi kepada ibu hamil dan menyusui,” tegas Bupati Yan saat ditemui di kantornya, Kamis (10/10/2024).
Berdasarkan data terbaru, prevalensi stunting di Kabupaten Supiori mencapai 38 persen, salah satu yang tertinggi di Papua.
Meskipun angka ini telah menurun dari sebelumnya, Bupati Yan menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk terus berupaya menurunkan angka tersebut hingga mencapai target zero stunting.
“Kami telah mengalokasikan anggaran yang cukup untuk program-program penurunan stunting, seperti pemberian makanan tambahan, penyuluhan gizi, dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Posyandu,” ujar Bupati Yan. “Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada peran aktif masyarakat, terutama para kader Posyandu.”
Lebih lanjut, Bupati Yan menjelaskan, Posyandu tidak hanya berfungsi sebagai tempat penimbangan berat badan bayi, tetapi juga sebagai pusat informasi dan edukasi bagi masyarakat. Kader Posyandu diharapkan dapat memberikan konseling kepada ibu hamil dan menyusui tentang pentingnya gizi seimbang dan praktik pemberian makan bayi dan anak yang benar.
“Dengan meningkatkan kualitas pelayanan di Posyandu, kita yakin dapat mendeteksi dini kasus stunting dan memberikan intervensi yang tepat,” tambah Bupati Yan.
Data terbaru menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Supiori cukup mengkhawatirkan, mencapai 38%. Angka ini menempatkan Supiori sebagai salah satu kabupaten dengan angka stunting tertinggi di Papua.
Bahkan, di beberapa kampung seperti Aruri, prevalensi stunting mencapai 53,57 persen. Sementara itu, wilayah dengan prevalensi stunting terendah adalah Kampung Masyai dengan angka 11%. (Ai/Rilis Tim BKKBN Papua)
