ARSO, FP.COM – Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) menggelar fokus grup diskusi (FGD) membahas standar harga satuan Kabupaten Keerom tahun anggaran 2024. Kegiatan tersebut dibuka oleh Asisten II bidang Pembangunan dan Perekonomian Setda Kabupaten Keerom Edy Buntan di Arso Grande hotel, Rabu (27/9).
Ditemui usai membuka kegiatan, Edy Buntan mengatakan, FGD ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas dalam perencanaan dan pengendalian anggaran belanja daerah. Hal ini juga sangat penting karena berhubungan dengan pengadaan barang, nonbarang dan jasa yang mana harus dilakukan melalui tahapan penganggaran pemerintah daerah. Pada intinya, harga satuan pada masing-masing organisasi perangkat (OPD) di Kabupaten Keerom akan diseragamkan.
“Dalam menyusun suatu dokumen perlu adanya standarisasi. Hal tersebut agar adanya keseragaman antara dokumen yang satu dengan yang lainnya, termasuk pula dalam penyusunan APBD. FGD ini berhubungan juga dengan pengadaan barang dan jasa dari setiap OPD sehingga harganya seragam.”
“Dari kemarin-kemarin kan antara SKPD harganya tidak sama. Contoh, seperti pengadaan kertas, ada selisih antara masing-masing OPD sehingga nanti dari FGD ini akan ada tim yang turun untuk survey harga di lapangan baru ditetapkan standar harga untuk diberlakukan tahun 2024,” jelas Edy Buntan.
Ketua panitia Yakonias Arim menjelaskan, FGD ini diikuti 31 organisasi perangkat daerah di Kabupaten Keerom, termasuk distrik-distrik dengan menghadirkan dua analis, Hulman Sitinjak dan Sumartono dari Universitas Yapis Papua. Dari kegiatan ini, katanya, pembobotan secara bersama dengan OPD sebagai pengguna penting dilakukan dalam penjabaran APBD.
“Peserta yang hadir berjumlah 108 orang terdiri dari kepala dinas, kasubag program dan tim survei di masing-masing OPD kita undang supaya sama-sama sepakat tentang harga satuan yang nanti dipakai dalam dalam penyusunan anggaran 2024,” jelas Arim. (*)