Taktik Berjalan, Jacksen Sanjung Pemainnya

Para pemain Persipura dinilai Jacksen menerapkan strategi dengan baik kala bentrok dengan Persebaya di Gelora Bung Tomo, Jumat (13/3/2020)

JAYAPURA, FP.COM – Boleh disebut kemenangan Persipura atas Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo dalam pekan ketiga Liga 1 tahun 2020 pada Jum’at (13/03/2020) adalah panggung pemain muda Mutiara Hitam.

Ditariknya Il Capitano Boaz Solossa di menit 14’ babak pertama karena cedera, memaksa Coach Jaksen F Tiago memutar otak. Tak butuh lama bagi pelatih asal Brasil ini mengambil keputusan. Tanpa ragu, ia menunjuk Fridolin Kristof Yoku menggantikan Sang Kapten.

Read More
iklan

Bukan keputusan mudah mengingat Kristof bukanlah pemain berpengalaman yang lumrah menghadapi tekanan seperti dalam laga tadi. Nyatanya, ia membayar kepercayaan Jacksen.

Pemain yang musim lalu melanglang ke Sumatera bersama Semen Padang itu tak terlihat canggung di lapangan. Kristof, 23 tahun, bermain apik menjaga lini tengah bersama Takuya Matsunaga dan Muhammad Tahir, mematikan pergerakan otak permainan Persebaya, Makan Konate. Jebolan Persipura junior ini diplot menggantikan posisi Thiago Amaral yang didorong ke depan sebagai false-nine, mendampingi Rivaldo Ferre dan Gunansar Mandowen. Strategi ini terbukti ampuh. Thiago bahkan memborong dua gol pembuka Persipura.

Tak hanya Kristof. Gunansar Mandowen dan Todd Rivaldo Ferre yang sama-sama berumur 20 tahun juga menunjukkan mental baja. Ditinggal senior sekaligus kapten tim di lini depan, kedua pemain belia ini mampu unjuk gigi, mengiris di kedua sisi pertahanan lawan. Walau tak menyumbang gol, berkali-kali operasi mereka membuat panik lini belakang Green Force.

Jacksen Tiago tak bisa menyembunyikan kegembiraannya usai dipastikan meraup poin penuh di Surabaya. Dalam jumpa pers usai laga, kepada media, mantan pemain dan pelatih Persebaya ini memuji kemampuan seluruh tim, termasuk peluru-peluru mudanya. Ia menilai, Tinus Pae dan kawan -kawan mampu menerjemahkan dan menerapkan strategi yang diinginkannya.

“Kami bersyukur kepada Tuhan, para official, suporter, dan khususnya para pemain atas  kemenangan ini. Anak-anak sangat belajar dari kekalahan pekan lalu, dan berjanji akan tampil maksimal untuk meraup hasil yang seperti kami targetkan,” ungkap Jacksen.

Dirinya mengakui, tampil di Gelora Bung Tomo tidaklah mudah, apalagi kondisi camping setelah kehilangan beberapa pilar. “Melawan Persebaya yang mempunyai pemain dengan postur lebih tinggi dibanding kami tentu saja sangatlah berat. Tetapi dengan postur yang kecil seperti Gunansar, Feri Pahabol, dan Todd Ferre, kami mampu mengatasinya melalui serangan balik cepat yang sangat baik.”

Data menunjukkan, kecepatan memang menjadi penentu hasil pertandingan tadi. Dari total empat gol yang bersarang ke gawang Rivky Mokodompit, dua di antaranya berasal dari kecerdikan anak-anak Persipura mencari posisi untuk melakukan counter attack.

Pencapaian ini juga terasa istimewa, karena merupakan kemenangan pertama Persipura di Surabaya dalam enam tahun terakhir. (Ray)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 comments