WAMBES, FP.COM – Bupati Kabupaten Keerom Piter Gusbager bersama Wakil Bupati Wahfir Kosasih dan Forkopimda melakukan penanaman jagung di atas lahan 1 hektar di kawasan food estate, kampung Wambes, distrik Mannem, Selasa (30/4).
Penanaman itu dilakukan dalam rangka HUT ke-21 Kabupaten Keerom. Bupati Gusbager pada kesempatan itu kembali menegaskan komitmennya dalam program food estate. Bagi Gusbager, program mercusuar Presiden Joko Widodo itu tidak seharusnya dipolitisasi. Sebab, komoditas jagung mempunyai nilai pasar yang menjanjikan jika dikelola dengan serius oleh petani.
“Pesan saya kepada masyarakat Keerom, jagung dalam konteks food estate hari ini jangan dipolitisir. Tugas kita bagaimana menanam, tumbuh dan dimanfaatkan oleh manusia. Apapun persoalan terkait food estate ini adalah sebuah proses yang terus kita kerjakan,” tegas Gusbager.
Pihaknya akan terus mengawal keberlanjutan proyek strategis nasional itu mengingat Kabupaten Keerom menjadi satu-satunya wilayah di Tanah Papua yang masuk dalam rencana strategis Nasional oleh Badan Perencanaan Pembanguan Nasional ( BAPPENAS) Republik Indonesia.
“Perlu kita ketahui bahwa food estate Kabupaten Keerom telah masuk dalam program strategis food estate nasional tahun 2024 dan seterusnya dalam dokumen yang telah ditetapkan oleh Badan Perencanaan Pembanguan Nasional (BAPPENAS). Satu-satunya di Tanah Papua adalah Kabupaten Keerom. Mengapa? Karena food estate Kabupaten Keerom telah memenuhi semua syarat yang diminta oleh BAPPENAS yang ditetapkan oleh kementerian pertanian. Syarat itu misalnya peta indikatif,” ujar Gusbager.
Lagi, katanya, peta indikatif di daerahnya memberikan kepastian pengelolaan food estate secara berkelanjutan karena berada di atas Areal Penggunaan Lain (APL) atau berada di luar dari kawasan hutan.
“Dengan begitu, total food estate Kabupaten Keerom khusus untuk komoditas jagung 3.000 hektar,” bebernya.
Dengan keseriusan pemerintah pusat memerhatikan keberlanjutan food estate Keerom dalam perencanaan dan anggaran, Bupati Gusbager kembali mengingatkan petani untuk optimis dan serius mengolah lahan jagung di kampung Wambes.
“Kalau ada kendala-kenala di masyarakat, ingat ini petani asli Papua perlu dituntun, diarahkan, didampingi. Tidak hanya kita memberikan bibit lepas, pupuk lepas, tapi perlu diayomi, perlu diberikan keterampilan dan lain-lain. Food estate di Papua tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kita perlu perlahan-lahan membawa food estate ini ke depan menjadi sukses. Jagung adalah salah satu komoditas andalan Kabupaten Keerom. Harga jagung relatif stabil, kalaupun turun akan kembali lagi naik,”
“Mari kita menanam untuk Kabupaten Keerom yang lebih baik. Jangan berhenti menanam, kita menanam untuk kehidupan,” pungkas Gusbager. (Ai)