Tegaskan Komitmen Pemerintah, Bupati Keerom Bangkitkan Semangat Petani untuk Sukseskan Food Estate

Pertemuan Bupati Keerom Piter Gusbager bersama Petani di zona 3 Food Estate, Selasa (31/10)

MANNEM, FP.COM – Untuk kesekian kalinya, Bupati Piter Gusbager mengunjungi para petani di kawasan Food Estate Zona 3, Selasa (31/10/23). Dalam pertemuan dengan para petani kampung Wonorejo, Bupati Keerom memperjelas tujuan pengembangan Food Estate sebagai kawasan lumbung pangan baru di Indonesia. Bahwa proyek ini dilatar belakangi beberapa isu di tingkat Nasional dengan tujuan menjaga ketahanan pangan. Itu sebab, Food Estate selayaknya menjadi perhatian pemerintah daerah dan pusat. Itu pula alasan mengapa Presiden Jokowi mengunjungi Keerom sekurangnya dua kali tahun ini.

“Saya ke sini memastikan lumbung jagung Keerom berjalan, karena menjadi perhatian Presiden. Kenapa kita bicara barang ini karena untuk ketahanan pangan yaitu untuk cadangan makanan,” jelasnya.

Read More
iklan

Bagian dari hal itu, dinas terkait tengah mendata jumlah petani, luas lahan dan juga lahan yang berproduksi (ditanami). Sementara, pemerintah pusat mendukung lewat anggaran.

“Ini sedang kita finalisasikan payung hukum secara nasional dan juga dukungan anggaran dari pusat. Tahun depan kebun jagung ini dapat Rp19 miliar itu terdiri dari jalan, irigasi, bibit untuk petani. Termasuk dana alokasi khusus di Food Estate Keerom,” ungkap Gusbager.

Langkah maju itu terwujud setelah beberapa hari lalu pemerintah pusat melalui Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) mengunjungi Wambes. Direncanakan pula Kepala Staf Kepresidenan akan datang ke Wambes.

“Beberapa hari lalu dari Bappenas datang ke sini, minggu ini atau minggu depan Kepala Staf Kepresidenan juga akan berkunjung. Pemerintah sedang serius urus barang ini. Jadi petani please, sama-sama. Saya mohon dukungannya untuk apa yang dicita-citakan bersama Bapak Presiden yaitu Keerom jadi lumbung jagung Nasional,” pintanya.

Menurutnya, kapasitas pemerintah hanyalah sebagai fasilitator dan motivator, partisipasi masyarakatlah yang menjadi penentu utama keberhasilan tersebut. Untuk membangkitkan spirit petaninya, Gusbager meminta para petani tidak putus asa dan tidak mudah mendengar omongan orang lain.

“Saya mau petani itu nasibnya berubah. Petani jangan putus asa. Kekurangan itu pasti, tapi jangan melemahkan diri kita. Jangan dengar perkataan orang di luar sana, pemerintah akan bantu dukung Bapak/Ibu petani di sini,” tukas Gusbager.

Di akhir pertemuan tersebut, Bupati Gusbager menyerahkan uang tali asih kepada 31 petani, pemilik lahan yang berasal dari Kampung Wonorejo. Uang tersebut diterima langsung oleh Kepala Kampung Wonorejo Matheus Wey.

Matheus Wey mengapresiasi dukungan pemerintah setempat dalam memastikan pertanian sebagai leading sector di daerah tersebut yang muaranya bagi kesejahteraan petani dan masyarakat.

“Terima kasih untuk Bapak Bupati, kami siap melaksanakan penanaman jagung ini. Kami harap ada koordinasi yang baik antara ketua-ketua kelompok dengan dinas  dan ini akan kita perhatikan kedepannya,” kata Matheus. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *