JAYAPURA, FP.COM – Untuk memastikan ketersediaan kualitas dan kapasitas jaringan dan layanan broadband yang optimal, Telkomsel telah membangun 11.000 unit base transceiver station (BTS) 4G dan mengoperasikan 69 Mobile BTS.
Telkomsel juga menerapkan konsep virtual operation dan monitoring yang didukung oleh 13 Posko Virtual eRAFI2020, 19 tim internal (1,578 anggota) dan 46 tim mitra strategis (803 anggota), guna memaksimalkan produktivitas pengawalan jaringan di masa pandemi COVID-19.
Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro mengatakan, dalam rangka memperkuat operasional jaringan dan memastikan ketersediaan produk di pasaran, maka Telkomsel melakukan serangkaian aktivitas diantaranya drive test (uji jaringan) di seluruh titik area yang menjadi fokus konsentrasi pelanggan.
“Juga memastikan dan menjamin ketersediaan produk dan layanan pelanggan dengan sejumlah program promo khusus yang memberi nilai tambah bagi seluruh pelanggan, serta turut berbagi dalam kebersamaan melalui kegiatan Coprorate Social Responsibility (CSR),” kata Setyanto melalui keterangan tertulis, Selasa (21/4/2020).
Ia menambahkan, momen Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) tahun ini, Telkomsel memperkirakan akan terjadi lonjakan trafik komunikasi untuk layanan broadband sebesar 20 persen, sedangkan untuk trafik layanan legacy voice dan SMS diprediksi juga akan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan hari normal.
“Yang mana juga didorong dengan semakin kuatnya adopsi masyarakat dalam pemanfaatan layanan broadband dan digital untuk mendukung produktivitas saat beraktivitas dari rumah di momen pandemi COVID-19 saat ini,” tulisnya.
Guna mengantisipasi hal tersebut, lanjut Setyanto, Telkomsel telah memusatkan optimalisasi kualitas dan kapasitas jaringan di sekitar 436 point of interest (POI), yang berfokus pada 309 titik area residensial yang teridentifikasi mengalami kenaikan trafik telekomunikasi yang sangat signifikan sejak diberlakukannya imbauan dari Pemerintah RI untuk beraktivitas di rumah.
“58 titik rumah sakit rujukan COVID-19, 38 titik area transportasi utama di tiap Provinsi seperti bandara dan pelabuhan, 31 titik area transportasi logistik, alat-alat kesehatan dan kebutuhan pokok, serta pengamanan jaringan di akses jalur tol dan jalan utama sepanjang 16.000 Km yang terbentang dari wilayah Pulau Sumatera, Pulau Jawa, hingga Pulau Kalimantan,” ucap Setyanto.
Fokus pengamanan jaringan di seluruh area tersebut merupakan bentuk nyata dukungan Telkomsel dalam memastikan kenyamanan masyarakat Indonesia yang menjalankan imbauan Pemerintah RI untuk tidak mudik dan memusatkan aktivitas ibadah di momen RAFI ini di rumah.
“Selain itu, pengamanan titik area dan jalur transportasi pun tetap menjadi fokus Telkomsel sebagai upaya untuk memastikan kelancaran komunikasi operasional penanganan dan penyaluran logistik bahan pokok, alat-alat kesehatan, dan obat-obatan di tiap wilayah,” kata Setyanto.
Telkomsel telah melakukan pengamanan jaringan di seluruh kawasan residensial yang ada di seluruh Indonesia, yang berfokus pada 309 titik area residensial yang teridentifikasi mengalami kenaikan trafik telekomunikasi yang sangat signifikan sejak diberlakukannya imbauan dari Pemerintah RI untuk beraktivitas di rumah. (FPKontr1)