YETTI, FP.COM – Jumat, 4 Agustus 2023, hari masih pagi ketika ratusan pedagang sudah memenuhi area sekitar Kantor Distrik Arso Timur di Yetti, Kabupaten Keerom. Para pedagang kecil itu menggelar aneka dagangan yang mayoritasnya hasil bumi seperti keladi, ubi jalar (patatas), labu kuning, jagung, pinang, dan sayur mayur lokal semisal daun gedi, genemo, bahkan sawi khas Papua Nugini.
Tak hanya produk pertanian, sejumlah masyarakat juga membawa hasil buruan berupa daging babi hutan, lao-lao (kangguru papua) dan rusa.
Mereka tampak antusias menyambut kedatangan Bupati Keerom Piter Gusbager yang didampingi Ketua TP PKK Keerom Yani Gusbager.
Terlebih lagi, mereka tentu sedang menanti janji sang pemimpin yang akan mengucurkan bantuan modal usaha senilai dua juta rupiah.
Di tempat yang sama, beberapa hari sebelumnya, Bupati Gusbager memang menyebut akan menyerahkan bantuan program pemberdayaan berbasis kearifan lokal senilai 300 juta rupiah bagi 150 pedagang kecil dan UMKM di Arso Timur, bertepatan dengan pencanangan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 78.
Bupati Gusbager tak sekadar lewat, ia berdialog langsung dengan para pedagang. Kepada mereka, ia bertanya banyak hal, dari pola cocok tanam, pemasaran, hingga keuntungan, penjualan, dan sebagainya.
“Hari ini, saya bagi 300 juta untuk 150 UMKM Arso Timur. Minggu lalu, di sini juga kampung-kampung dapat mobil. Yang belum dapat, tahun depan saya anggarkan 20 unit,” kata Gusbager di depan masyarakat, Jumat (4/8/23).
“Saya mau lihat dari yang dibagi ini apakah benar-benar tepat sasaran, dipakai untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Mobil yang sudah dibagi pakai angkut jualan mama-mama. Mereka tidak boleh keluarkan uang, cukup sumbang untuk membeli bahan bakar. Itu akan mengurangi biaya sewa kendaraan yang selama ini mahal sekali,” sambungnya.
Selain penyerahan bantuan, momen ini juga menandai diaktifkannya kembali administrasi pemerintahan di kantor Distrik Arso Timur di Yetti. Secara simbolis, Bupati menyerahkan mandat itu kepada Kepala Distrik Arso Timur dan jajarannya.
Tapi, itu baru sebagian. Bupati Gusbager juga menyerahkan tambahan tenaga guru untuk sejumlah sekolah yaitu SD Inpres Pitewi, SMA YPK Mahanain Yetti, SD YPK Sion Sangke, SD Inpres Kibay. Guru-guru tersebut dilengkapi dengan bantuan kendaraan dinas roda dua yang diserahkan secara simbolis kepada tiga sekolah dasar.
“Guru-guru jangan coba-coba meninggalkan tempat tugas,” katanya mewanti-wanti.
“Saya akan distribusikan lagi guru baru masing-masing sekolah dua orang. Saya ingin kita semua membenahi situasi pendidikan di Keerom, khususnya Arso Timur, agar masa depan anak-anak perbatasan ini juga sama dengan mereka yang lain di luar sana,” ujarnya lagi.
Ada juga penyerahan meja jualan, etalase dan tenda jualan bagi pedagang kecil, bantuan afirmasi otonomi khusus bagi lima (5) gereja, peralatan posyandu bagi sembilan (9) kampung di Arso Timur, dan paket sembako bagi 500 kepala keluarga.
Acara kemudian dipungkasi dengan penyematan tanda peserta lomba dalam memeriahkan ulang tahun kemerdekaan di Keerom.
“Menuju 17 Agustus, pesta kemerdekaan ini dimeriahkan. Jaga keamanan dan perdamaian, distrik-distrik silakan buat lomba. Kampung-kampung buat lomba dengan gotong royang dan semangat kebersamaan. Kita akan terus membenahi Distrik Arso Timur, tidak hanya jalan tapi juga pendidikan, kesehatan, listrik. Saya juga akan dorong agar BRI dan Bank Papua membuka kantor kas di Arso Timur untuk melayani Masyarakat.”
Di akhir arahannya, Bupati Gusbager mengajak masyarakat untuk memaknai momentum HUT RI ke-78 untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme. Bahwa pemerintah dan masyarakat harus bahu membahu membangun daerah.
“Bersatulah untuk membangun kabupaten yang sama-sama kita cintai. Mari kita membangun Kabupaten Keerom mulai dari tapal batas. Dari distrik Arso Timur kita pancarkan sinar kebaikan untuk kabupaten Keerom yang sangat luas ini,” tutup Bupati Gusbager. (*)