JAYAPURA, FP.COM – Para tokoh pemuda Papua, dalam hal ini KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) dan Kelompok Cipayung, menyerukan penyelenggaraan Pilkada yang damai dan jauh dari isu suku, ras dan agama (SARA). Mereka khawatir politik identitas dapat mengancam persatuan masyarakat Papua.
Ketua KNPI Provinsi Papua Benyamin Gurik, mengatakan pihaknya khawatir isu yang dikembangkan akan mengganggu stabilitas dan kemajuan Papua.
“Kami prihatin dengan adanya upaya-upaya untuk mengadu domba masyarakat Papua dengan menggunakan isu agama atau suku. Hal ini sangat berbahaya bagi stabilitas dan kemajuan Papua,” ujar Gurik pada jumpa pers, Senin (2/9) di salah satu cafe, bilangan Abepura
Di tempat yang sama, senada dengan Ketua KNPI, Ketua PKC PMII Papua, Mahfudz, juga menekankan pentingnya menjaga kedamaian di Tanah Papua.
“Politik identitas hanya akan membawa kerugian bagi kita semua. Kami berharap semua calon pemimpin di Papua dapat berkomitmen untuk tidak menggunakan isu SARA dalam kampanyenya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD GMNI di Tanah Papua, Raymond Yekwan, mengajak seluruh masyarakat Papua untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan selama masa Pilkada.
“Mari kita dukung pemimpin yang berkomitmen untuk membangun Papua yang lebih baik,” serunya.
Dalam jumpa pers tersebut, perwakilan dari berbagai organisasi kepemudaan di Papua turut hadir dan menyampaikan pandangan yang sama. Mereka sepakat bahwa isu SARA harus dihindari agar Pilkada dapat berjalan dengan lancar dan damai. (Ai)