ARSO, FP.COM – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Keerom menginisiasi pencanangan Gerakan Pemilu Damai Keerom Rukun dan Maju (Gerpemda Kerukma) yang berlangsung di halaman Kantor Bupati, Kamis (5/10).
Ketua FKUB Kabupaten Keerom, Nurzalim Rozy menjelaskan, melalui gerakan ini, para tokoh agama mengambil peran guna menghindari terjadinya konflik yang bisa merusak demokrasi dan kerukunan umat beragama yang sejauh ini berjalan harmonis di Negeri Tapal Batas.
“FKUB Kabupaten Keerom memiliki kewajiban dan komitmen melakukan pencegahan konflik yang sistematis dan berdampak perpecahan serta benturan horizontal yang mungkin saja bisa terjadi apabila tidak dikontrol dengan baik,” ujar Rozy.
Lewat Gerpemda Kerukma ini, FKUB kemudian mengeluarkan tujuh butir seruan, seperti yang dibacakan Nurzalim Rozi berikut ini: (1) Meningkatkan peran agama untuk bersama-sama menjaga demokrasi dengan terlibat menyuarakan Pemilu damai tanpa hoax atau berita bohong, tanpa propaganda, pertikaian dan tanpa money politic.
(2) Bersama berbagai pihak mewujudkan Keerom damai dan aman dengan penyelenggaraan pemilu yang damai, santun, saling menghargai dan menghormati. (3) Menjaga agar umat beragama di Keerom tetap bersatu, bersahaja dan aktif terlibat dalam pembangunan secara politik dengan memperhatikan moderasi dan toleransi antarumat beragama.
(4) Menjaga agar rumah ibadah menjadi rumah bagi semua umat di mana rumah ibadah adalah rumah doa, tidak menjadi tempat kegiatan politik praktis. (5) Seluruh organisasi keagamaan yang ada di Kabupaten Keerom agar tetap fokus secara internal pada pelayanan keumatan, tetap fokus pada peningkatan mental dan spiritual untuk mengurangi penyakit masyarakat yang menjadi kendala dalam suksesnya pembangunan.
(6) FKUB dan seluruh tokoh lintas agama terus berdoa syafaat, bermunajad bagi pemerintah, KPU, Bawaslu, TNI dan Polri serta masyarakat dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
(7) FKUB bersama dengan Pemerintah Kabupaten Keerom, KPU, Bawaslu, TNI dan Polri dan Kementerian Agama Kabupaten Keerom mengajak semua pihak, DPRD, 18 partai politik, paguyuban-paguyuban, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), OKP, Persekutuan Gereja-gereja Keerom, Majelis Ulama Indonesia, Dekenat Keerom, penyuluh-penyuluh agama non-PNS, baik Islam, Kristen, Katolik, dewan adat, kepala distrik dan kepala kampung untuk secara massif dan berkesinambungan, bersama-sama menyuarakan dan mensosialisasikan Gerakan Pemilu Damai untuk Keerom Rukun dan Maju.
Wakil Bupati Wahfir Kosasih yang menghadiri kegiatan ini mengapresiasi peran FKUB dalam menjaga perdamaian dan kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Keerom sekaligus menyambut tahapan pesta demokrasi yang mulai bergulir di akhir tahun ini.
“Kita berharap Kabupaten Keerom tetap seperti pada hajatan-hajatan politik sebelumnya dapat teselenggara dengan baik. Dan ini bisa terlaksana manakala lintas agama menjadi garda terdepan,” kata Wabup Kosasih.
Mewakili pemerintah, ia meminta, rumah Ibadah dan sekolah tidak dijadikan sebagai panggung politik.
“Untuk rumah-rumah ibadah kita harapkan tidak dijadikan sebagai tempat untuk berpolitik praktis termasuk sekolah-sekolah. Kita kawal hal ini bersama-sama di Kabupaten Keerom karena ini sangat penting.”
Agar gerakan ini sukses, Wabup Kosasih mengharapkan para tokoh agama melakukan sosialisasi di rumah-rumah ibadah dan juga forum pertemuan, serta diskusi berbasis kearifan lokal.
“Buat semacam para-para pinang, barangkali begitu sebagai tempat untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat kita untuk pemilu yang damai dan aman. Ini juga bisa dilakukan oleh Bawaslu,” terangnya.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Keerom Yaser Runggamusi juga memuji langkah FKUB ini. Yaser menyebut, apa yang dilakukan FKUB sangat membantu pihaknya memastikan tahapan pemilu berjalan aman dan lancar serta terhindar dari konflik kepentingan.
“Pemilu sukses bukan hanya karena KPU dan Bawaslu semata tapi membutuhkan peran semua pihak. Dalam forum ini juga kami mengajak tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan pimpinan partai politik untuk sama-sama bersinergi memberikan pemahaman dan edukasi politik. Untuk partai peserta pemilu, wajib menjaga agar para simpatisannya tetap berada koridor yang semestinya,” tambahnya.
Sementara, ditemui di tempat yang sama, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Keerom Melianus Gobay menyatakan bahwa pihaknya siap dan memastikan penyelenggara Pemilu 2024 akan berjalan secara aman dan damai.
“Saya akan memastikan para penyelenggara dari tingkat PPS, PPD kami akan bekerja dengan baik, menjaga tahapan pelaksanaan pesta Pemilu,” tutup Gobay. (*)