JAYAPURA, FP.COM – Universitas Muhammadiyah Papua atau UM Papua kini secara resmi memiliki Program Magister Ilmu Komunikasi setelah dilaunching oleh Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Pengembangan Masyarakat Adat dan Budaya Provinsi Papua, Paskalis Netep mewakili Gubernur Papua bersama Kepala LLDIKTI XIV Wilayah Papua dan Papua Barat, Dr.Surel Mofu, M.Pd dan Rektor Universitas Muhammadiyah Papua, Prof.Dr. H.R. Partino, M.Pd, di Kota Jayapura, Senin (23/5/2022).
Rektor Universitas Muhammadiyah Papua, Prof. Dr. H.R Partino, M.Pd mengatakan, dibukanya program magister ilmu komunikasi lantaran melihat potensinya cukup besar. Selain itu, seluruh perguruan tinggi yang ada di Papua belum memiliki program tersebut.
‘’Bukan hanya program magister ilmu komunikasi atau S2, program strata satu pun belum ada di perguruan tinggi di Papua. Yang memiliki program ini baru Universitas Muhammadiyah Papua,’’ kata Partino.
Menurutnya, ilmu komunikasi sangat penting lantaran digunakan di kehidupan sehari-hari.
‘’Komunikasi itu sangat penting tetapi bukan yang bikin gaduh melainkan yang membangun. Oleh karena itu, di program ini ada public relation, komunikasi politik dan komunikasi pembangunan,’’ jelasnya.
Dia menambahkan bahwa surat keputusan atau SK Program Magister Ilmu Komunikasi telah terbit pada 22 Februari 2022, namun pihaknya masih menunggu Kepala LLDIKTI XIV Wilayah Papua dan Papua Barat serta Gubernur Papua untuk melaunching.
Partino pun mengungkapkan, setelah resmi dilaunching, pihaknya mulai bersiap membuka pendaftaran mahasiswa baru program magister Ilmu Komunikasi di Kampus satu Tanah Hitam, Abepura, Kota Jayapura.
Kepala LLDIKTI XIV Wilayah Papua dan Papua Barat, Dr.Surel Mofu, M.Pd mengatakan, satu sejarah kembali terukir di Tanah Papua untuk pertama kalinya memiliki program magister Ilmu Komunikasi.
Surel berharap, UM Papua akan memimpin dalam bidang ilmu komunikasi agar dapat menerangi Papua melalui informasi yang benar.
‘’Banyak informasi yang tidak beretika, komunikasi kita masih belum bagus. Kita butuh ilmuwan komunikasi untuk memberikan pencerahan dari berbagai bidang tempat mereka bekerja,’’ ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Papua melalui Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Pengembangan Masyarakat Adat dan Budaya Provinsi Papua, Paskalis Netep menyampaikan bahwa UM Papua telah banyak berkiprah dan turut serta dalam mengisi pembangunan.
‘’Kiprah UM Papua bagi pembangunan khususnya dalam bidang pendidikan yakni mencerdaskan putra putri Papua generasi emas harapan bangsa,’’ kata Paskalis.
Paskalis mengatakan, dibutuhkan kerjasama seluruh komponen sehingga percepatan pembangunan dapat berjalan maksimal.
‘’UM Papua yang fokus dalam bidang komunikasi tentu sangat penting bagi masyarakat, terlebih dengan kondisi Papua yang sedang berkembang dan terus membangun,’’ ujarnya. Kontr1