JAYAPURA, FP.COM – Setelah melalui sejumlah tahapan dalam 4 hari (13-16 Mei), 20 orang asesi yang mengikuti uji kompetensi sertifikasi kepemanduan wisata level 3 dan level 4 dinyatakan lulus.
Dari ujian yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Papua ini, 20 asesi tersebut dianggap mampu, berkompeten secara profesional untuk menjadi narasumber atau instruktur tour guide di daerah.
Salah satu bagian untuk memperoleh sertifikat, 20 asesi itu wajib melewati 2 assesor assesment Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). BNSP sendiri merupakan badan independen yang bertanggung jawab kepada Presiden dan memiliki kewenangan sebagai otoritas sertifikasi personel dan bertugas melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi bagi tenaga kerja.
Assesor Assesment BNSP, Fadhil Muchtar Bahar, mengatakan, pihaknya akan segera membuat rekomendasi penerbitan sertifikat sebagai tanda legalitas status 20 pemandu wisata di Provinsi Papua.
“Seluruh asesi dinyatakan kompeten sebagai trainer. Atas nama lembaga sertifikasi profesi, kami sampaikan selamat. Ada yang level 3 dan ada yang level 4. Rekomendasi ini akan kami teruskan kepada BNSP sehingga Bapak/Ibu mendapatkan sertifikat yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai seorang trainer,” ujar Fadhil.
Dia pun berharap, para asesi yang telah diakui kompetensinya dapat mengembangkan diri secara profesional di daerah masing-masing.
“Ke depan, sudah ada trainer di Papua. Kita sudah tidak usah lagi berharap yang dari luar atau datangkan dari tempat lain. Ini sudah mumpuni,” kata Fadhil.
Kepada Disbudpar Provinsi Papua, Fadhil menitipkan harapannya agar dilakukan follow up dari kegiatan pelatihan kepemanduan sebagai wujud pemanfaatn SDM yang telah dicetak.
“Terserah nanti Bapak/Ibu ini mau melakukan training di mana karena ini yang dikuasai adalah metodologinya bukan kontennya. Maka harus banyak diberikan challenge. Setelah ini saya pikir harus ada program berikutnya, apakah nanti di masing-masing kabupaten/kota melakukan suatu proses training,” imbuh Fadhil.
Kepala Seksi Ekonomi Kreatif Berbasis Media Desain dan Arsitektur Disbudpar Papua, Gerd Maury, menyebut, peningkatan kapasitas sumber daya manusia sangatlah penting sebagai bagian pengembangan parawisata. Mewakili pimpinan, ia menyatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dan evaluasi sehingga nantinya ketersediaan SDM trainer tour guide yang dimiliki oleh Provinsi Papua dapat mengembangkan kompetensinya melalui kegiatan kepemanduan.
“Atas dasar hasil yang kita capai hari ini kita akan laporkan kepada Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua dan hal ini akan menjadi catatan bagi kita untuk melanjutkan program kepemanduan yang lainnya dengan sdm pelatih yang kita miliki di Provinsi Papua,” pungkas Gerd Maury. (Ai)