JAYAPURA, FP.COM – Akademisi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Port Numbay, Dani Melmambessy, memberikan apresiasi kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Papua atas kesempatan yang diberikan untuk terlibat dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Seni Pertunjukan yang baru saja digelar.
Sebagai Ketua Program Studi Manajemen STIE Port Numbay, Melmambessy menilai bahwa keterlibatan akademisi dalam kegiatan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pengelolaan sanggar seni di Papua.
“Saya sangat mengapresiasi karena saya sebagai akademisi dilibatkan dalam kegiatan ini untuk meningkatkan pengelolaan sanggar-sanggar, terutama terkait dengan pengelolaan keuangan,” ujarnya kepada awak Fokus Papua (13/9).
Melmambessy juga memberikan beberapa saran praktis bagi pengelola sanggar, seperti:
membuat anggaran yang realistis dan rinci untuk semua kegiatan, mencatat semua transaksi pemasukan dan pengeluaran secara teratur,memisahkan keuangan pribadi dan sanggar, mencari sumber pendanaan tambahan (penjualan merchandise, sponsor, grant, atau crowdfunding).
Bimtek ini juga menekankan pentingnya pengelolaan keuangan yang sehat dalam jangka panjang. Ia menjelaskan, pendapatan yang diperoleh dari kegiatan sanggar harus dikelola dengan bijaksana.
Sebagian harus disisihkan untuk membeli aset yang dapat meningkatkan kualitas pertunjukan, seperti alat musik atau kostum. Dengan memiliki aset yang cukup, sanggar akan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan, seperti perubahan tren atau penurunan pendapatan sementara.
Ini akan memastikan bahwa warisan budaya yang dijaga oleh sanggar dapat terus lestari untuk generasi mendatang. (Ai)