Biak,FP.COM – Festival Biak Munara Wampasi (FBMW) dibuka secara resmi Sabtu kemarin (1/7) yang ditandai dengan penabuhan tifa bersama sejumlah pihak yang dipimpin oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM Elsye P. Rumbekwan yang berlangsung di Pantai eks dermaga BMJ Samau.
Sesuai rencana kegiatan ini akan berlangsung dai 1 – 8 Juli dengan berbagai perform Kebudayaan masyarakat Biak.
Plh. Gubernur Papua M. Ridwan Rumasukun dalam sambutan tertulisnya menyampaikan bahwa Festival Biak Munara Wampasi adalah festival dengan daya pikat yang kuat karena mampu menampilkan karakter, seni, budaya dan pola kehidupan orang Biak dalam linimasa festival yang istimewa.
“Sehingga mampu menghadirkan kita semua di biak saat ini dan beberapa hari ke depan”ujarnya.
Masih dalam sambutan tertulisnya, Rumasukun mengapresiasi seluruh masyarakat Biak yang terus menjaga dan melestarikan Kebudayaan mereka ditengah arus modernisasi dan globalisasi.
Tak hanya kepada masyarakat semata, Pemerintah Daerah pun turut diapresiasi oleh plh Gubernur Papua. Menurut Rumasukun, segala dukungan pemda hingga event budaya itu dapat berlangsung adalah bagian yang terpisahkan dalam upaya pelestarian budaya setempat.
“Terima kasih karena Pemda serius menjaga ini sebagai warisan budaya lewat festival. Melalui festival ini bisa memperkenalkan budaya kita ke dunia luar”.
Pada kesempatan itu juga atas nama Pemerintah Provinsi Papua dan seluruh masyarakat di Teluk Cenderawasih, Rumasukun menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia atas kepercayaan yang diberikan sebagai salah satu penyelenggara Sail Indonesia 2023.
Ditempat yang sama ketua panitia Ricard Mayor mengatakan kegiatan FBMW ini di ikuti kurang lebih 30 UMKM yang berada di Kabupaten Biak Numfor, dan dilanjutkan dengan lomba dayung dan parade perahu serta atraksi Apen Beyeren (berjalan diatas bara batu panas).
Ricard memastikan semua agenda event Pariwisata di Biak Numfor merupakan side event dari Sail Teluk Cenderawasih 2023 yang akan digelar November mendatang. Semua rangkaian event budaya yang digelar sejak Maret hingga Juli ini dilaksanakan dengan tujuan utamanya menggerakkan ekonomi melalui umkm. Yang tak kalah penting lanjut Ricard, semua event budaya itu sebagai upaya pelestarian tradisi dan budaya masyarakat Biak Numfor. (*)
