JAYAPURA,FP.COM- Yayasan Noken Papua bekerjasama dengan Unicef Tanah Papua dan didukung oleh Pemerintah Provinsi Papua, menggelar pelatihan AMPL dalam penanganan darurat bencana tingkat nasional selama dua hari ( 7-8/2022) di Jayapura.
Chief Field Office Unicef Papua, Aminudin Ramdan mengatakan AMPL ( Air Minum dan Penyehatan Lingkungan) merupakan salah satu elemen penting dalam penanganan bencana, karena itu pelatihan ini menjadi penting untuk dipahami oleh para pemangku kepentingan.
Unicef, kata Aminudin, memiliki kepentingan untuk memastikan koordinasi antar semua lembaga bisa jalan, sehingga menjadi penting juga untuk memastikan kesehatan dan keselamatan anak. “ Melalui kegiatan ini, Unicef ingin membantu Pemerintah Provinsi Papua untuk memastikan anak-anak bisa dilindungi dan mendapat haknya ketika terjadi bencana,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bapeda Provinsi Papua yang diwakili Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Bapeda, Yulian Weya berharap kegiatan pelatihan ini dapat diikuti dengan baik oleh semua peserta, sehingga ilmu yang diterima dapay diterapkan ketika terjadi bencana di Papua. “ Tidak hanya terima materi, tapi harus benar-benar diterapkan, baik dari tingkat kabupaten hingga tingkat kampung,” tandasnya.
Yulian juga berharap melalui pelatihan AMPL ini, jaringan komunikasi dan kerjasama antar semua SKPD, lembaga dan mitra pembangunan lainnya dapat diperluas, sehingga kolaborasi ini dapat memperkuat kekompakan dalam menangani suatu bencana.
Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Papua Benahi Sanitasi (Papua Bisa) 2022 yang merupakan Program kerjasama Yayasan Noken Papua dan Unicef Tanah Papua, salah satunya adalah dalam hal Penanganan Darurat Bencana di Papua.
Tujuan dari pelatihan AMPL dalam Kedaruratan ini adalah meningkatkan kapasitas bagi lembaga pemerintah nasional dan sub-nasional serta para pegiat kemanusiaan bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL/WASH).
Selain itu, materi-materi pada modul AMPL dalam Situasi Darurat dapat tersampaikan kepada lembaga pemerintah serta para pegiat garis depan kemanusiaan sehingga dapat digunakan sebagai panduan penyelenggaraan kegiatan AMPL dalam situasi darurat bencana.
Pelatihan ini juga dapat menjadi sarana untuk memperkuat jejaring/koordinasi antar lembaga pemerintah serta para pegiat kemanusiaan dalam aksi kemanusiaan khususnya dalam mengaktifkan sub kluster AMPL/WASH.*)