Angka Partisipan Pendidikan Tinggi di Papua hanya 11 Persen

Para Wisudawan wisudawati program sarjana UM Papua/Syahriah

JAYAPURA, FP.COM – Tantangan yang dihadapi di Papua dalam hal pendidikan tinggi adalah ketidakmampuan masyarakat membiayai pendidikan.

‘’Hal ini mengakibatkan angka partisipan pendidikan tinggi di Papua hanya 11 persen, karena rata- rata penghasilan orangtua dibawah Rp2 juta per bulannya,’’ ungkap Suriel Mofu selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) XIV yang membawahi enam provinsi di Tanah Papua.

Read More
iklan

Dia menambahkan bahwa Kementerian Pendidikan beserta LLDIKTI, melalui perguruan tinggi memberikan beasiswa ke seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar di seluruh Papua.

‘’Ada 79 perguruan tinggi di Tanah Papua yang penyebarannya lima perguruan tinggi negeri dan 74 swasta, dan 44 perguruan tinggi kementerian, artinya ada 89 persen putra putri Papua yang belum menikmati pendidikan tinggi,’’ kata Suriel yang hadir secara virtual dalam rapat terbuka senat Universitas Muhammadiyah Papua dalam rangka wisuda program sarjana, di Hotel Grand Abe, Kota Jayapura, Rabu (17/5/2023).

Suriel mengatakan bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi memberikan beasiswa ke seluruh perguruan tinggi yang tersebar di Tanah Papua.

‘’Sebanyak 5.695 dari 72.357 mahasiswa di Tanah Papua mendapatkan beasiswa. Tahun 2023 ini, kita mendapatkan tambahan beasiswa lebih dari 3.000 mahasiswa, sehingga total 8.990 beasiswa atau Rp255 miliar,’’ jelasnya.

Senada dengan Suriel, Rektor Universitas Muhammadiyah Papua, Prof. Partino menyampaikan bahwa jumlah wisudawan-wisudawati sarjana Ilmu Komunikasi sebanyak 66 orang.

Menurunnya jumlah wisudawan dibanding tahun sebelumnya, kata Partino,akibat pandemi Covid-19, dimana sebagian mahasiswa mengalami kesulitan finansial.

‘’Oleh karenanya, UM Papua berharap adanya perhatian dari para pihak, terkhusus Pemerintah baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten dan Kota dalam mendukung suksesnya pendidikan tinggi di tanah Papua,’’ ucap Partino.

Partino menyampaikan bahwa kurun waktu 10-15 tahun yang akan datang, lulusan UM Papua akan menjadi orang-orang penting di Papua.

‘’Hari ini saudara-saudara diwisuda, besok dan lusa saudara-saudara adalah generasi Papua pemimpin-masa depan, bahkan mempunyai peluang menjadi pemimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia,’’ kata Partino.

Anggota Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Thobroni yang hadir secara virtual
menyampaikan harapan kepada wisudawan agar menjadi sarjana yang ilmunya bermanfaat, menjadi sarjana yang akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, tidak hanya di Papua, tapi menjadi pemimpin Indonesia. (FPKontr1)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *