JAYAPURA,FP.COM – Dana Otonomi Khusus Papua (Otsus) memiliki dua jenis, yakni spesifik grant dan block grant Jika block grant digunakan untuk program pembangunan yang lebih umum, spesifik grant dialokasikan khusus untuk program yang berdampak langsung pada masyarakat asli Papua (OAP).
Salah satu contoh penggunaan spesifik grant adalah dalam penyelenggaraan lomba foto dan video yang baru-baru ini digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua.
Dalam konteks ini penggunaan spesifik grant menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberdayakan anak-anak muda asli Papua. Dengan membatasi partisipasi pada OAP, lomba ini memberikan kesempatan yang lebih adil bagi mereka untuk mengembangkan bakat dan kreativitasnya, serta berkontribusi dalam promosi budaya dan pariwisata Papua.
Keputusan untuk membatasi partisipasi lomba hanya untuk OAP memang seringkali menimbulkan pertanyaan,” ujar Boni Asso, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua, (24/9).
Namun, Boni menjelaskan, dana yang digunakan untuk lomba ini bersumber dari spesifik grant otonomi khusus yang mana peruntukkannya langsung ke masyarakat OAP.
“Beda kalau itu block grant, maka walaupun partisipasi kurang tapi kegiatan ini diharapkan bermanfaat untuk memberdayakan anak-anak asli Papua, baik itu fotografer maupun videografer yang selama ini mereka juga berkarya,” tambahnya.
Karya-karya yang dihasilkan tidak hanya memperkaya khazanah budaya Papua, tetapi juga membuka peluang bagi pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Kami berharap, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak muda Papua untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam pembangunan daerah.”
Boni menambahkan, nantinya karya-karya terbaik dari lomba ini akan menjadi aset berharga untuk promosi pariwisata Papua.
“Kami memiliki kerja sama dengan Angkasapura, sehingga hasil lomba ini akan ditampilkan di berbagai media promosi mereka,” ujar Boni.
Hal ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk mengunjungi Papua. Dengan demikian, lomba ini tidak hanya memberikan wadah bagi kreativitas anak muda Papua, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan sektor pariwisata dan perekonomian daerah. (Ai)