JAYAPURA, FP.COM– Kementerian Koperasi dan UMKM Indonesia menekankan
bahwa tahun 2022 merupakan tahun pemulihan atau recovery bagi UMKM. Setelah
berjuang mempertahankan bisnis hanya melalui daring saat pandemi, tahun ini pelaku usaha kembali memiliki kesempatan untuk membangkitkan bisnisnya melalui integrasi online dan offline.
Mendukung upaya tersebut, JNE sebagai mitra UMKM Jayapura mengadakan JNE Ngajak Online 2022, Goll…Aborasi Bisnis Online Kota Jayapura.
Lebih dari 160 pegiat UMKM Jayapura hadir pada webinar ini yang dimeriahkan dengan kehadiran tiga narasumber yaitu Henry Edwin selaku Branch Manager JNE Jayapura, Rini Eko Setiani selaku Owner Ririens Food, dan Yani Alfons selaku Manager Galeri Kreatif Kehutanan Papua.
Henry Edwin selaku Branch Manager JNE Jayapura membuka helat ini dengan menyatakan “Dunia bisnis cukup terdampak oleh pandemi, UMKM sebagai tiang perekonomian dari negara ini harus terus bertumbuh. Sehingga ekonomi mikro dan bangsa ini bisa bertumbuh semakin hebat, hal ini didasari semangat dari JNE untuk selalu berbagi, memberi, dan menyantuni”, buka Henry pada Jumat (26/08/2022).
Henry menilai akan disayangkan ketika teman-teman UMKM tidak mengadaptasi proses bisnisnya menjadi online. Atas dasar tersebut, JNE Jayapura menilai pentingnya bertumbuh bersama pegiat UMKM untuk mentransformasi bisnis tak hanya offline saja, namun juga di kanal digital.
Selain itu, JNE juga menghadirkan berbagai layanan untuk mendukung aktivitas pengiriman UMKM. Seperti adanya promo gratis ongkir pada momentum tertentu, potongan ongkos kirim berkala, layanan JLC (JNE Loyalty Card) dengan berbagai apresiasi seperti umroh,hingga beragam hadiah lainnya, serta layanan e-fulfillment atau pergudangan. Hal ini tak lain untuk mendukung aktivitas UMKM setempat sehingga terus produktif dan dapat berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi tanah air.
Yani Alfons selaku Manager Galeri Kreatif Kehutanan Papua mendukung hal tersebut “Kami berorientasi memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat, agar mereka mampu mengelola produk berbahan dasar kayu tanpa harus merusak hutan. Seperti memproduksi madu asli dari Wamena, minyak kayu putih, stik sagu, aneka kue sagu, dan produk Papua lainnya kita bantu untuk jualkan”, ujarnya.
Memasarkan produknya, Yani menggunakan berbagai sarana media sosial seperti
instagram dan facebook. “Media online sangat tepat, kami rutin promosikan dengan menonjolkan diferensiasi serta nilai tambah. Misalnya setiap orang yang membeli tidak hanya mendapatkan produknya tapi juga mendukung perekonomian masyarakat lokal” ujar Yani.
Lain dengan Rini Eko Setiani selaku Owner Ririens Food, yang sempat terdampak oleh pandemi, “Tidak boleh berhenti belajar, kalau untuk online sendiri kami berjualan di Instagram, Facebook, dan Marketplace. Saat ini kita juga bisa menggunakan jasa foto produk, video produk, agar produk kita juga menarik. Banyak cara agar produk kita menarik dan bisa membuat masyarakat tergerak untuk membeli produk tersebut”, pungkas Rini Setiani. (Redaksi FP)