JAYAPURA, FP.COM – Kabar gembira datang dari sektor pertanian Papua. Beberapa daerah di Bumi Cenderawasih saat ini sedang menikmati masa panen raya cabai.
Dalam rilis resminya yang diterima (22/9) Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Papua, Faturachman mengatakan hasil panen yang melimpah diperkirakan akan membantu meredakan tekanan inflasi, khususnya pada komoditas cabai yang selama ini menjadi salah satu penyumbang utama inflasi di wilayah tersebut.
Sementara, di Papua Pegunungan, bawang merah siap panen di Distrik Pyramid. Panen bawang merah diharapkan dapat menstabilkan harga komoditas ini di wilayah pegunungan.
Faturachman, mengungkapkan, berdasarkan pantauan pihaknya, hasil panen cabai di Kabupaten Keerom, Merauke, dan Nabire cukup signifikan.
“Kami memperkirakan produksi cabai dari ketiga kabupaten tersebut mencapai sekitar 175 hingga 225 ton,” ujarnya.
Dengan meningkatnya pasokan cabai, diharapkan harga di pasaran akan semakin stabil.
“Berdasarkan pantauan KPw BI Papua, tren harga cabai di Wilayah Papua dalam kurun waktu Juli-September (M3) menunjukkan penurunan yang signifikan, dari Rp 98.400/kg menjadi Rp67.400/kg, atau rata-rata turun sebesar 32 persen. Hal ini menunjukkan bahwa upaya untuk meningkatkan produksi cabai telah membuahkan hasil yang positif”, tulis Faturachman.
Pihaknya juga menyebut pada Agustus 2024, Papua dan Papua Selatan tercatat sebagai 10 provinsi dengan inflasi terendah di Indonesia, masing-masing sebesar 1,03% (yoy) dan 1,80% (yoy). Sementara itu, Papua Tengah juga menunjukkan tren penurunan inflasi dalam tiga bulan terakhir. Sedangkan inflasi Papua Pegunungan masih tercatat pada kisaran 5% (yoy). (*)