JAYAPURA, FP.COM – Pemerintah Provinsi Papua tak segan melakukan tindakan ekstrim bila mana diperlukan untuk mencegah penularan virus corona di Papua.
“Kami terus monitor dan update informasi yang berkembang di Papua. Kalau nanti situasi makin buruk, maka demi kepentingan masyarakat kita akan lockdown (mengunci) akses keluar dan masuk Papua.
Tak hanya sekadar menutup pintu, namun juga aktivitas publik, sekolah, transportasi umum, tempat umum, perkantoran, bahkan pabrik harus ditutup dan tidak diperkenankan beraktivitas. Aktivitas warga pun dibatasi.
“Kesannya ekstrim namun demi kepentingan masyarakat luas,” jelasnya.
Tapi lockdown bukan satu-satunya opsi, Klemen juga mempertimbangkan social distancing (isolasi dan karantina).
“Social distancing ini untuk (orang) menjauhi segala bentuk perkumpulan, menjaga jarak dengan orang lain, menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan banyak orang. Mungkin anak-anak sekolah diliburkan, orang-orang dengan usia tua tidak boleh kerja dulu,” terangnya.
“Ini contoh atau tindakan ekstrim yang bilamana diperlukan maka akan diberlakukan,” tambah Klemen. FPKontr3