SARMI, FP.COM – Guna menurunkan angka stunting di Bumi Cenderawasih, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua gencar melakukan rekonsiliasi dan membangun sinergi bersama pemerintah daerah.
Seperti yang dilakukan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Nerius Auparay saat mengunjungi Kabupaten Sarmi, Selasa (08/11/2022).
BKKBN Papua punya target khusus akhir tahun ini: menurunkan angka stunting tiga persen dari 29,5 persen di Provinsi Papua. Ini misi jangka pendek yang terungkap dalam pertemuan Kepala BKKBN Papua dengan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Sarmi dan Tim Satgas Stunting BKKBN.
“BKKBN telah membentuk Satgas Stunting guna melakukan fungsi konsultasi dan fasilitasi, koordinasi percepatan penurunan stunting sesuai target Presiden Joko Widodo, di akhir tahun 2022 kami harapkan Provinsi Papua bisa turun tiga persen,” ujar Nerius.
Ia berharap, sinergitas pemerintah daerah dapat berjalan hingga ke tingkat kampung/kelurahan dan petugas gizi di Puskemas. “Kader Posyandu di masing-masing kampung/kelurahan agar dapat pro aktif mendata bayi-bayi yang berpotensi gizi buruk, semua stakeholder kami harapkan dapat berperan aktif untuk bersama-sama menurunkan angka stunting di Kabupaten Sarmi dengan berkolaborasi melakukan intervensi antarsektor kesehatan dan nonkesehatan,” jelas Nerius.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Sarmi Hugo Abraham Samoa menyampaikan bahwa prevalensi angka stunting di Kabupaten Sarmi saat ini mencapai 32 persen. Pihaknya telah berkoordinasi bersama BKKBN dan Satgas Stunting guna melakukan berbagai upaya guna menurunkan angka stunting di daerah berjuluk Kota Ombak tersebut.
“Upaya seperti pelatihan tim pendamping keluarga mulai dari Bidan/ Kader KB dan TP PKK,” ujar Hugo.
Satgas Stunting BKKBN Lydia Taek pada kesempatan itu juga mengatakan akan segera melakukan koordinasi bersama 16 SKPD Pemerintah daerah Kabupaten Sarmi agar dapat bersama-sama memerangi stunting bagi Ibu hamil, bayi dan balita. (*)