JAYAPURA, FP.COM –Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kanwil Papua dan Papua Barat memastikan kebutuhan minyak goreng mencukupi.
Kepastian tersebut disampaikan Wakil Pemimpin Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat, Dedi Apriliadi menyusul telah didatangkannya minyak goreng curah kemasan mereka Minyakita sebanyak 100 ribu liter.
“Minyak goreng tersebut sedang dalam perjalanan, akan tiba pada pekan depan. Memang ada keterlambatan pengiriman,” kata Dedi, di Jayapura, Jumat (21/7/2023).
Dedi menambahkan, minyak goreng subsidi tersebut didatangkan dari Makassar, Sulawesi Selatan sebagai distributor lini pertama (D1).
Selanjutnya, akan didistribusikan oleh Perum Bulog sebagai distributor lini kedua (D2) kepada para pengecer atau ritel.
Dedi pun meminta masyarakat tidak khawatir terjadi kelangkaan stok lantaran Perum Bulog bukan satu-satunya penyalur minyak goreng curah kemasan tersebut.
“Di Papua khususnya di Jayapura, ada beberapa distributor yang menyediakan minyak goreng subsidi,” ucapnya.
Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) mulai memberlakukan kebijakan minyak goreng satu harga merek Minyakita senilai Rp14 ribu per liter pada Rabu, 19 Januari lalu yang mulai berlaku di ritel modern. Di pasar tradisional, kebijakan tersebut mulai berlaku Rabu, 26 Januari 2022.
Dedi menyampaikan bahwa minyak goreng tersebut tidak boleh dijual melebih harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah, terlebih yang didistribusikan Perum Bulog.
“Harga ke pengecer dibawah Rp14 ribu per liter,” ujarnya. (FPKontr1)