JAYAPURA, FP.COM – Sensus Penduduk (SP) Tahun 2020 secara online (dalam jaringan) tahap pertama yang sedianya ditutup pada 30 Maret lalu diperpanjang hingga 29 Mei 2020. Hingga masa perpanjangan itu, tercatat telah ada 110.180 penduduk yang telah melakukan sensus. Itu setara dengan 3,25 persen jumlah populasi Provinsi Papua.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Adriana Helena Robaha, hasil ini belum mencapai target semula yakni empat hingga lima persen.
“Kami (BPS Papua) menargetkan 4-5 persen dari total penduduk yang ada di Papua, walau pun target tersebut tidak tercapai, namun kami berterima kasih kepada masyarakat yang telah melakukan sensus sehingga dapat mensukseskan Sensus Penduduk (SP) Tahun 2020 tahap pertama ini,” papar Adriana di ruang kerjanya, Senin (15/6).
Rendahnya capaian ini menurut Adriana disebabkan minimnya respons dan tingkat pemahaman masyarakat terhadap program pemerintah pusat tersebut. Belum lagi dengan situasi terkini, di mana wabah virus Corona jadi isu utama di setiap wilayah, tak terkecuali di Papua.
“Tingkat pemahaman dan pendidikan masyarakat tentang pentingnya sensus penduduk online ini masih minim. Pasalnya, sensus online ini dilakukan secara mandiri, jadi perlu pemahaman yang cukup baik,” akunya.
Kepala Bidang (Kabid) Statistik Sosial BPS Papua Bagas Susilo menambahkan, capaian 3, 25 persen ini sebenarnya telah diprediksikan sebelumnya dan tidak setinggi provinsi lain.
Masih menurut Bagas, selain dari tingkat pemahaman serta responsif masyarakat, fasilitas sarana dan pra-sarana, khususnya jaringan internet, menjadi salah satu penyebab masih minimnya penduduk di Papua yang tidak melakukan sensus online ini.
“Masalah jaringan internet sangat penting karena sensus tahap pertama ini dilakukan secara online. Tetapi kami sangat mengapresiasi kepada masyarakat yang telah melakukan sensus,” tutupnya. (Ray)