SENTANI, FP.COM – Dewan Pengurus Cabang (DPC) Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Jayapura menggelar pelatihan pembekalan basic tourist guiding bagi 30 pemandu wisata di Kabupaten Jayapura.
Peserta terdiri dari pengurus ekowisata Hotep Sawesuma (5 orang), ekowisata Rhepang Muaif (3 orang), ekowisata Depapre (5 orang), sisanya 17 local guide dan pengurus HPI Kabupaten Jayapura.
Tampil sebagai narasumber, Ketua HPI Provinsi Papua Simson Mehue dan staf ahli Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Provinsi Papua Jimmy Mehue.
Dalam pemaparannya, Jimmy Mehue mengatakan, pentingnya keterampilan yang dimiliki seorang guide (pemandu wisata). Pengalaman perjalanan turis yang menggunakan jasa para pemandu wisata, menurut Jimmy, dilakukan karena para turis memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap destinasi yang dikunjungi. Setidaknya mereka mengandalkan keahlian, pengetahuan lokal, dan kemampuan yang dimiliki para pemadu wisata untuk melewati pengalaman yang luar biasa.
“Seseorang melakukan perjalanan karena ada sejarah budaya sesuatu yang menarik untuk dia kunjungi. keterampilan yang harus dimiliki tour guide yakni disiplin waktu (ontime). Sosial budaya menjadi cerita mengesankan seorang wisatawan melakukan kunjungan,” sebut Jimmy.
Ketua HPI Papua Simson Mehue dalam materinya terkait kepemanduan menyebut, hal yang paling penting bagi seorang pemandu wisata adalah menjaga kesehatan diri sendiri, sehingga pada saat menjadi guide bisa memberikan penampilan dan pelayanan terbaik.
Pemandu wisata disebutnya harus selalu ceria, menguasai bahan cerita tentang lokasi wisata dengan baik, memberikan informasi dan penjelasan dengan bahasa yang bisa mudah dimengerti oleh turis, ramah, menguasai bahasa asing berpenampilan rapi, bersih dan wangi.
“Tour guide harus memiliki confidence. Menggunakan bahasa yang baik,” ujar Simson.
Salah satu peserta, Agus Demena, pemandu wisata Bird Watching Tablasupa, mengaku senang dapat terlibat dalam pelatihan basic tourist guide. Pelatihan ini menjadi pengalaman pertama bagi Agus menguasai dunia guide yang dilakoninya.
“Ini sangat bermanfaat bagi saya dan kelompok. Saya akan membagi pengalaman saya hari ini bersama teman-teman untuk meningkatkan promosi kami. Kami kebanyakan menghandel tamu Eropa dan Indonesia. Sementara untuk juru bahasa biasanya sudah ada bersama para turis, kami mengantar saja. Dari pelatihan basic hari ini sangat bagus sekali untuk menambah pengalaman kami ke depannya bagaimana melayani wisatawan,” ujar Agus.
Novilia Aru, Ketua Kelompok Perempuan Inger Wewal sekaligus pengelola ekowisata Hotep di kampung Sawesuma yang digagas WWF Papua berterima kasih kepada HPI yang dinilainya dapat memberikan ruang bagi pengembangan kapasitas pemandu wisata minat khusus, terutama di kampungnya.
Datang dari salah satu kampung terjauh di Kabupaten Jayapura, Novilia dan anggotanya berkomitmen terus menuntut ilmu untuk membangun kampungnya.
“Terkait dengan kegiatan hari ini, saya sangat senang bisa dilibatkan dalam kegiatan yang baik ini. Banyak hal bisa kami dengar, pengalaman tentang bagaimana menjadi tour guide yang baik dalam pelayanan terutama dan juga bagaimana kita bisa membangun jaringan tentang pariwisata ini ke depannya sehingga tempat yang kami kelola bisa dikunjungi oleh para wisatawan. Selain itu, kami punya tour guide juga bisa belajar sedikit demi sedikit,” pungkas Novilia. (Ai)