JAYAPURA, FP.COM – Wabah virus Corona di tanah air berdampak pada menurunnya pendapatan negara. Efek dominonya, tahun ini, Dana Otonomi Khusus (otsus) bagi Provinsi Papua mengalami pemotongan. Jumlahnya tak tanggung-tanggung. Menurut Wakil Gubernur Klemen Tinal, dana rutin untuk daerahnya tersebut dipangkas sebesar 1,5 triliun rupiah.
Atas hal ini, Klemen pun mengaku akan menyurati pemerintah pusat.
“Pemotong dana Otsus tahun ini sangat besar, sehingga kami akan menyurat, sebab ada mekanisme dan teknis yang kami rasa tidak sesuai prosedur,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, sekalipun mengalami pemotongan, komposisi 80 bagian dana otsus untuk kabupaten dan kota tak berubah.
“Untuk alokasi ke kabupaten dan kota, kita usahakan tidak bermasalah,” terangnya.
Hal yang sama diamini Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua Yohanis Walilo.
“Pengurangan dari pusat akan menjadi tanggung jawab provinsi,” ujar Wallilo beberapa waktu lalu.
Walilo mengungkapkan, dana Otsus tetap digunakan untuk membantu beberapa kabupaten membangun infrastruktur. Terutama untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan dihelat tahun depan.
Sebelum dipotong, seharusnya Papua akan menerima gelontoran dana otsus sebesar Rp 5,68 triliun. FPKontr3 A