JAYAPURA, FP.COM – Pemerintah Provinsi Papua siap mengalokasikan anggaran untuk penanganan dan pencegahan virus Corona (Covid-19), yang semakin mengkuatirkan penyebarannya di Papua.
Penjabat Sekda Papua Ridwan Rumasukun kepada wartawan di Gedung Negara, Rabu (8/4/2020) mengungkapkan, anggaran penanggulangan virus Corona yang diajukan Satgas Covid-19 Papua terlebih dahulu akan divalidasi dan diverifikasi Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Papua.
“Pemda sebenarnya siap, hanya saja terlebih akan dilakukan validasi dan verifikasi oleh teman-teman dari BPKP, sesuai arahan dari Menteri Dalam Negeri melalui video conference. Kalau dinyatakan bisa jalan, kita jalan, dananya tersedia,” kata Rumasukun.
Dijelaskannya, sumber anggaran yang akan direalokasi dan refocusing seperti perjalanan dinas dari Januari sampai Juni 2020 atau triwulan pertama dan kedua.
“Jadi ada surat edaran dari Mendagri, yang pertama refocusing atau fokus yang tadinya tidak ke Covid-19 sekarang dialihkan ke Covid-19. Kedua, bisa direalokasi atau pindah tempat. Ketiga, bisa direvisi. Setelah itu kita sampaikan ke DPR Papua untuk dieksekusi,” bebernya.
Ia mengaku anggaran yang bersumber dari dana tak terduga juga sudah dapat digunakan. Sebab, status Covid-19 Papua sudah naik menjadi tanggap darurat dari siaga darurat.
Namun, menurut mantan Kepala Keuangan Provinsi Papua tersebut, anggaran tersebut tidak hanya digunakan untuk bidang kesehatan, namun dapat digunakan untuk ekonomi kerakyatan dan bantuan sosial.
“Jadi itu terbagi tiga yakni bidang kesehatan, ekonomi kerakyatan, jadi ekonomi harus jalan, ketiga bantuan sosial terhadap masyarakat yang terkena dampak, seperti pekerja yang dirumahkan dan dampak ekonomi misalnya UKM atau Mama-mama yang jualan, hanya saja harus ada data lengkap,” tambah Rumasukun.
Sebelumnya, juru bicara Satgas Covid-19 Papua dr. Silwanus Sumule mengaku, untuk mengatasi masalah pandemi Corona di Papua dibutuhkan dana sebesar Rp950 miliar.
“Anggaran tersebut mencakup segala aspek seperti kebutuhan peralatan medis dan aspek sosial ekonomi dari dampak Covid-19,” terangnya. FPKontr3