Dari Ajang Kompetisi Tari Modern, Juri Ingatkan Tim Finalis akan Pentingnya Komposisi dan Koreografi

Salah satu peserta lomba Modern Dance yang diselenggarakan Disbudpar Provinsi Papua (19/9)

JAYAPURA, FP.COM – Lapangan Kantor Otonom Kotaraja disulap menjadi panggung spektakuler bagi para penari muda Papua untuk beradu bakat dalam kompetisi tari modern yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua, Kamis (19/9).

Diiringan musik energik dan kostum yang unik, para peserta berhasil memukau penonton.

Read More
iklan

Setelah melalui proses seleksi yang ketat, 18 tim berhasil mengamankan tempat mereka di babak final, yang akan berlangsung pada 26 September di Papua Youth Creative Hub (PYCH).

Bonni Asso, ketua panitia, menekankan pentingnya kompetisi ini dalam memelihara dan mengakui ekonomi kreatif .

“Acara ini merupakan bukti bakat dan dedikasi para seniman Papua. Kami sangat gembira menyaksikan para finalis menampilkan interpretasi unik mereka terhadap tari modern dan unsur-unsur tradisional,” kata Asso.

Para juri terdiri dari Ilham Murda, Riko Walubun, dan Iriyani, memberikan sejumlah catatan penting bagi 18 peserta yang lolos ke babak final.

Para peserta diminta untuk lebih memperhatikan keseimbangan gerakan, perpaduan antara unsur modern dan tradisional, serta disiplin waktu. Selain itu, juri juga menekankan pentingnya kesatuan konsep dalam koreografi, kreativitas, dan kemampuan memanfaatkan panggung secara maksimal.

“Dalam juknis lomba tarian itu modern 70 persen, tradisi 30 persen. Peserta yang masuk final perhatikan kembali,” ujar Riko Walubun.

Juri Seni Tari Kiri ke Kanan (Riko Walubun,Ilham Murda, Iriyani) didampingi ketua panitia lomba tari Visit Papua Boni Asso

Tema umum di antara para juri adalah perlunya pendekatan koreografi yang lebih kohesif dan terpadu. Murda menjelaskan, setiap elemen, seperti penggunaan properti noken dan simbol sagu, harus terintegrasi dengan baik untuk membentuk sebuah karya yang utuh dan bermakna.

Menurutnya koreografi yang baik tidak hanya sekadar menampilkan berbagai elemen, tetapi juga mampu menyatukannya dalam sebuah cerita yang koheren.

“Dalam mengelola sebuah koreografi dari awal hingga akhir jangan tempel-tempel saja. Contoh ada yang noken, ada sagu. Jadi bicara satu keutuhan karya itu tidak utuh.”

“Dalam satu karya yang itu semua harus tercampur tidak boleh ada yang putus dalam perjalanan. kita belajar sama-sama bagaimana membuat kereografi yang baik ini sangat penting untuk bakat-bakat muda dan mengolah ide dan gagasan teman-teman”, tambah Ilham Murda.

Dengan semangat yang membara, para peserta siap memukau penonton dengan gerakan-gerakan tari yang dinamis dan penuh energi.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan langsung aksi panggung para finalis dan mendukung bakat-bakat muda Papua. Saksikan babak final kompetisi tari modern di Papua Youth Creative Hub dan jadilah bagian dari sejarah!

Berikut 18 Tim yang masuk Final Tari Modern :

(1) Sanggar Dispar Mamberamo Raya, (2) Sanggar Maremi Kabupaten Biak, (3) Sanggar Gema Tari Kabupaten  Keerom, (4) Sanggar Kombaki Kabupaten Keerom, (5) Sanggar Panda Funk Kotaraja, (6) Sanggar Burhan Skuad  SMA N 1 Jayapura, (7) Sanggar  Moca  Crew Dance Entrop, (8) Sanggar UKM Seni Budaya FISIP Uncen, (9) San Andika Junior (Angker Big Family)

(10) Sanggar JNS Crew Kotaraja, (11) Sanggar Black Diamon Dance Kotaraja, (12) Sanggar Anak Kampung Kamkey Abepura,(13)  Sanggar Botenang Kampung Harapan, (14) Sanggar SMU N 5 Jayapura, (15) Sanggar Onate Padang  Bulan, (16) Sanggar  Felle  Reimay Sentani, (17) Sanggar Traizzer Kotaraja, (18) Sanggar  Andika (Angker Big Family) Kotaraja. (Ai)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *