MALANG, FP.COM – Simulasi Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia menjadi salah satu sesi menarik pada kegiatan Capacity Building Jurnalis yang digelar kantor perwakilan wilayah Bank Indonesia Provinsi Papua di Kota Malang, Jawa Timur (5-6 Juni) 2023. Pasalnya, simulasi ini melibatkan langsung para wartawan sebagai para pengambil kebijakan. Peserta dibagi menjadi empat kelompok dengan rumusan dua kasus berbeda.
Pertama, bagaimana bank sentral merumuskan kebijakan moneter untuk pengendalian harga dan nilai tukar dilihat dari sisi suku bunga. Kedua, penggunaan devisa untuk intervensi nilai tukar.Sebagai modal mengikuti simulasi, para wartawan telah dibekali pemaparan materi oleh Achmad Reyhan selaku Kepala Unit Kehumasan Bank Indonesia Provinsi Papua yang membahas kebanksentralan yang meliputi tugas dan wewenang Bank Indonesia, ruang lingkup kebijakan moneter, arah bauran kebijakan Bank Indonesia dan hasil RDG Bank Indonesia.
“Fokus kebijakan biasanya diarahkan pada penguatan stabilisasi nilai rupiah. Stabilisasi untuk mengendalikan inflasi barang impor dan memitigasi dampak ketidakpastian pasar keuangan global. Kebijakan likuiditas dan makroprudensial untuk mendorong penyaluran kredit/pembiayaan dan tetap terjaganya stabilitas sistem keuangan. Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran terus didorong untuk perluasan ekonomi dan keuangan digital serta penguatan stabilitas sistem dan layanan pembayaran. Bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran Bank Indonesia tersebut terus diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ulas Reyhan.
Usai simulasi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab langsung bersama Deputi Bank Indonesia (Kpw BI Papua) dan Kepala Tim KEKDA Kpw BI Papua. Para jurnalis terlihat begitu antusias mengikuti sesi tersebut. Ingin mendapatkan kesan mereka, Fokus Papua kemudian mewawancarai dua peserta.Syahriah dari Redaksipotret.co mengaku simulasi tersebut sangatlah tidak mudah, namun sangat bermanfaat bagi tugas peliputan di lingkungan Kpw BI Papua. “Simulasi ini tidak mudah, di sini kita bisa lihat bahwa BI dalam mengambil kebijakan moneter itu mempertimbangkan beberapa kondisi dan simulasi ini bisa memberi gambaran ke kita sebagai wartawan dalam menganalisa kondisi perekonomian di Indonesia maupun di Papua kaitan dengan penulisan berita dan informasi dari BI Papua,” ujar Sari, sapaannya.
Anggrias Rul Firmansyah yang akrab disapa Arul dari RRI Jayapura juga merasa terkesan dengan kegiatan capacity building kali ini. Arul pun berharap lebih banyak kegiatan edukatif lainnya yang dilakukan BI Papua dalam mendukung kegiatan jurnalistik khususnya dalam kaitan dengan ekonomi.“Kegiatannya positif dan kedepan harus lebih banyak kegiatan edukatif, agar literasi wartawan terkait dengan istilah-istilah yang digunakan dalam dunia perekonomian bisa lebih baik, sehingga penulisan berita bisa lebih diterima dengan baik pula oleh masyarakat,” ujarnya.
Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Thomy Andryas mengatakan simulasi tersebut dilakukan guna memberikan gambaran pengambilan kebijakan dalam RDG terutama meningkatkan pemahaman wartawan dalam mentransfer atau menterjemahkan hasil keputusan atau kebijakan bank sentral.“Ini tentunya kami harapkan teman-teman wartawan ke depan memiliki sains (pengetahuan-red) terhadap perkembangan ekonomi, terutama terkait dengan kebijakan moneter yang diambil oleh Bank Indonesia sehingga nanti teman-teman media ketika menginformasikan kepada masyarakat menjadi tepat sasaran sesuai dengan bahasa yang teman-teman pahami yang lebih dimengerti oleh masyarakat kita,” pungkas Thomy. (*)