SARMI, FP.COM – Kipas (Karya Insan Peduli Alam Sarmi), sebuah komunitas pecinta lingkungan, baru-baru ini menggelar penanaman bakau atau mangrove di kampung Armopa, distrik Bonggo, Sarmi, 19-20 Mei lalu.
Kipas dibantu masyarakat setempat menanam 10 ribu pohon bakau di area pantai yang rusak akibat abrasi. Bibit bakau sendiri diperoleh dari pantai Kaisui yang masih dalam kawasan pantai Armopa.
“Area pantai yang ditanami merupakan kawasan hutan bakau yang telah rusak akibat abrasi seluas kurang lebih satu hektar. Jarak tanam setiap pohon satu kali satu meter,” ujar David Saweri, ketua komunitas Kipas.
Sejatinya, menurut David, penanaman bakau ini merupakan program Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sarmi. David dan rekan komunitasnya lebih berperan sebagai tenaga teknis yg dipercayakan oleh dinas untuk mendampingi dan mengajak masyarakat.
Demikian pula untuk pemeliharaan hutan bakau lebih lanjut, akan dikoordinir oleh dinas, di mana para pemuda kampung menjadi ujung tombaknya.
Kerja sama antara Kipas dan Pemerintah Kabupaten Sarmi bukan sekali ini. Hubungan ini sudah terjalin dalam beberapa kesempatan, seperti dengan Bapedalda (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah) tahun 2013 silam, dan dengan Dinas Lingkungan Hidup tahun 2015.
Tak berhenti di situ, tanggal 5 Juni mendatang, Kipas akan kembali melakukan aksi serupa dalam rangka Hari Lingkungan Hidup se-Dunia.
“Itu kegiatan diinisiasi oleh saya dan kawan di komunitas. Kami akan melakukan penanaman mangrove lagi dan beberapa jenis tanaman hutan pantai lainnya,” tambah David. (*)