JAYAPURA, FP.COM– Seminggu belakangan mencuat kabar adanya gelombang pengungsi dari distrik Tembagapura ke Timika, Kabupaten Mimika yang dipicu insiden kontak senjata antara aparat keamanan negara dengan kelompok bersenjata di daerah itu.
Tak pelak, peristiwa tersebut mengganggu jalannya proses belajar mengajar di wilayah tersebut, padahal sekolah-sekolah sedang bersiap menghadapi ujian nasional (UN). Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua sendiri belum mempunyai data pasti jumlah siswa SMA/SMK yang ikut mengungsi dari Distrik Tembagapura ke Kota Timika.
Namun, Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait mengakui, tak menutup kemungkinan ada siswa SMA/SMK yang akan mengikuti ujian nasional ikut ke pengungsian.
“Tadi malam saya mendapat informasi tentang situasi yang memanas di Timika, di mana sudah ribuan orang mengungsi dari tiga kampung dan saya sudah melakukan komunikasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Mimika untuk memastikan hal ini,” katanya.
Kata Sohilait, jika memang ada siswa-siswi SMA/SMK peserta ujian yang ikut mengungsi, pihaknya akan mengambil langkah-langkah antisipatif.
“Tetapi kita percayakan kepada aparat keamanan untuk memberikan jaminan kepada anak-anak yang akan mengikuti ujian,” terangnya.
Ia mengklaim, jika seluruh pengungsi sudah berada di Kota Timika, maka tidak akan sulit menyiapkan fasilitas bagi peserta untuk mengikuti UN. Namun hal tersebut dapat dlakukan setelah ada kepastian informasi dari pihak keamanan.
“Saya pikir kita harus memberikan waktu pada aparat keamanan untuk menyampaikan secara kongkrit situasi sebenarnya,” tandasnya. FPKontr3