JAYAPURA,FP.COM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Papua memberikan dukungan penuh terhadap pelaku ekonomi kreatif di berbagai subsektor. Pada Jumat (29/11), Disbudpar menyerahkan bantuan kepada para pelaku ekonomi kreatif yang dipusatkan di Kota Jayapura, khususnya mereka yang bergerak di bidang kuliner, film dan seni pertunjukan, musik, kriya, dan fashion.
Kegiatan serupa juga akan dilaksanakan di Kabupaten Biak Numfor pada bulan Desember mendatang untuk menjangkau lebih banyak pelaku kreatif di Provinsi Papua.
Penyerahan bantuan yang berlangsung di kantor Otonom Kotaraja, Kota Jayapura ini menyasar para pelaku ekonomi kreatif dari berbagai daerah di Papua, seperti Mamberamo Raya, Sarmi, Kabupaten Jayapura, Keerom, dan Kota Jayapura.
Bantuan yang diberikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk dan membuka peluang pasar yang lebih luas bagi para pelaku ekonomi kreatif.
Dalam laporannya, Ketua Panitia sekaligus Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disbudpar Papua, Boni Asso, menyampaikan bahwa pemberian dukungan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing usaha-usaha yang tengah digeluti oleh para pelaku ekonomi kreatif di Provinsi Papua.
Lebih lanjut, pihaknya berharap dukungan ini dapat meningkatkan kualitas karya dan produk yang dihasilkan, sehingga pada akhirnya akan berdampak positif pada perekonomian para pelaku ekonomi kreatif.
Boni Asso menambahkan bahwa sumber pendanaan kegiatan ini berasal dari dana alokasi Block Grand Otonomi Khusus Papua.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Papua, Yimin Weya, saat membacakan sambutan Gubernur Papua, menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk terus mendukung pengembangan sektor ekonomi kreatif. Hal ini didasari oleh keyakinan bahwa sektor kreatif memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada peningkatan pendapatan asli daerah.
“Kekuatan ekonomi daerah tidak hanya terletak pada sektor tradisional seperti pertanian atau pertambangan tetapi juga pada sektor yang berbasis kreatif dan inovasi. Oleh karena itu kami mendorong seluruh pemangku kepentingan baik dunia usaha maupun masyarakat untuk bersama-sama mengembangkan ekonomi kreatif di Papua”, tegas Yimin Weya.
Dia juga menambahkan bahwa para pelaku ekonomi kreatif telah menerima berbagai bentuk dukungan, termasuk pendampingan dan pelatihan, untuk meningkatkan daya saing produk mereka di pasar yang semakin kompetitif.
Digitalisasi, menurut Yimin, dapat menjadi katalisator yang akan mempercepat proses pemasaran dan distribusi produk-produk ekonomi kreatif Papua. Dengan demikian, diharapkan produk-produk Papua dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.
“Bantuan ini bukan hanya dalam bentuk materi tetapi juga dalam bentuk pendampingan, pelatihan serta akses pasar yang akan semakin membuka peluang usaha kreatif di Papua untuk berkembang kedepan”.
“Oleh karena kami mengajak pelaku Ekraf untuk terus bermotivasi meningkatkan kualitas produk serta memanfaatkan teknologi digital dalam pemasaran dan distribusi produk-produk Ekraf Papua”, tutup Kadisbudpar Papua.
Adapun para penerima dukungan diantaranya :
Kabupaten Jayapura : Penina Irab dari Sanggar Seni Yombe Distrik Nimboran (Seni Pertunjukan). Korneles Pepuho Sanggar Suling Tambur Bintang Timur Pantai Khalkote Distrik Sentani Timur (Musik). Anthonetha Ohee dari kelompok usaha Houwkhabia Meangge Pantai Khalkote Distrik Sentani Timur (Kriya).
Kabupaten Sarmi : Meki Takerbak Sanggar Berik sub sektor Seni Pertunjukan, Kriya, Musik & Seni Rupa.
Kabupaten Keerom : Fitri Yohana Gonai Kedai Ave kampung Bagia Pir 3 (Kuliner)
Giovani Welmina Tjoe kedai Keyn kampung Asyaman Swakarsa (Kuliner)
Kabupaten Mamberamo Raya : Wage Manemi dari Sanggar Seni Rara Rowei Kampung Poiwai (Musik & Seni Pertunjukan) dan Oscar H. Sawen dari Sanggar Seni dan Budaya Mamberamo Anukwa (Kriya)
Kota Jayapura : Penco Imanuel Aninam dari Ma’Pe Toast sub sektor kuliner (Roti Bakar), Rikson Amamehi dari grup musik Zaitun sub sektor Musik, Johan Albert Piter Ginuny dari kedai Kopich sub sektor Kuliner (Kopi) dan M. Ilham Murda dari Indonesia Art Movement sub sektor Film. (AiWr)