Dua Hari Gebyar Vaksinasi, Tim RSUD Abepura Sudah Habiskan 220 Dosis

Pemberian vaksin Covid-19 dalam rangkaian program Gebyar Vaksinasi di Auditorium Uncen, Abepura

JAYAPURA, FP.COM – Mempercepat program vaksinasi Covid-19, Dinas Kesehatan Provinsi Papua menginisiasi program bertajuk Gebyar Vaksinasi. Program ini menyasar para atlet, lanjut usia (lansia), tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik di Provinsi Papua, terselenggara sejak 6 hingga 8 April 2021.

Read More
iklan

Pelaksanaan vaksinasi dipusatkan di tiga titik yakni kantor Gubernur Dok II, Sekretariat PON XX di kantor Otonom Kotaraja, dan Audiotorium Uncen, melibatkan pihak rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura yang turut ambil bagian menempati Audiotorium Uncen bersama empat fasilitas kesehatan lain. Tim Vaksinator dari rumah sakit milik Pemprov Papua itu terdiri dari sembilan tenaga medis, ditambah tenaga pendukung lain yang berada di bawah komando Kepala Bidang Keperawatan Elsye Rumbarar.

Screaning bagi calon penerima vansin

Meskipun mereka hanya ditarget 100 dosis vaksin per hari, nyatanya, hingga hari kedua, tim ini sudah menghabiskan 220 dosis.

“Targetnya 100 dosis per hari, tapi sejak kemarin RSUD Abepura melayani 120 dan hari ini 100 dosis, total sampai hari kedua ini sudah 220 yang divaksin”, ungkap dokter Tina Siregar kepada Fokus Papua di sela-sela vaksinasi di hari kedua, 7 april 2021.

Terlampauinya target tersebut tak lepas dari antusiasme masyarakat yang sangat besar. Kata Tina Siregar, pihaknya tidak bisa menolak masyarakat umum lain karena mereka pun aktivitasnya banyak berinteraksi dengan orang lain. Namun proses screaning tetap wajib dilalui untuk menentukan kelayakan.

“Layanan publik yang datang di sini ada yang penjaga toko, kios, pembuat kue-kue rumahan yang jualan online maupun di pasar, dan sebagainya, ini karena kami menilai bahwa mereka juga melayani banyak orang, berinteraksi dengan lebih dari satu orang dalam sehari,” sambungnya.

Koordinator tim, Elsye Rumbarar, membenarkan hal itu. Ia menjelaskan, kegiatan ini dinilai bukan saja khusus bagi pelayan publik sebagai ASN tetapi juga mereka yang berinteraksi dengan banyak orang.

“Pendeta juga berhubungan dengan orang banyak, penjual pinang, tukang ojek, itu juga mereka kontak dengan orang lain sehingga kategori pelayan publik ini kami sasar juga ke sana,” ulasnya.

Bagi mereka yang telah penerima vaksin, Elsye mengingatkan untuk menyiapkan diri untuk suntikan kedua, 28 hari setelah vaksinasi pertama.

“Bagi bapak dan ibu yang terima vaksin dari tim RSUD Abepura, maka follow up-nya untuk vaksin kedua boleh ke RSUD Abepura terhitung 28 hari sejak vaksin pertama,” serunya.  

Bukan baru kali ini RSUD Abe melaksanakan vaksinasi Covid-19. Sejak 25 Maret lalu, pihak rumah sakit sudah membuka layanan bagi lansia dan pelayan publik. Tercatat, 30 orang lansia dan 738 orang pelayanan publik yang telah menerima vaksin. Jumlah ini melengkapi 483 tenaga kesehatan rumah sakit itu yang telah menerima vaksin tahap pertama, di mana 401 orang di antaranya telah mendapat suntikan tahap kedua.

“Kami sudah memvaksin 1.251 orang termasuk nakes kami, kami minus nakes hanya 65 persen sekian saja yang harusnya 100 persen, tetapi ini karena ada penyintas dan komorbid. Kalau untuk lansia dan pelayanan publik totalnya 768 orang,” aku Elsye.

Layanan vaksinasi lansia dan pelayan publik RSUD Abepura yang sebelumnya dilaksanakan lima hari dalam seminggu (Senin-Jumat) terpaksa diubah jadwalnya akibat membludaknya antrean masyarakat.

“Petugas harus pulang malam, maka mulai pekan depan, pelayanan vaksin bagi lansia dan pelayan publik hanya dua kali seminggu, Selasa dan Kamis,” tambah dokter Tina Siregar yang juga Kepala Seksi Etika dan Mutu Medik RSUD Abepura. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *