JAYAPURA, FP.COM – Kantor perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Papua terus melakukan kolaborasi dalam rangka mendorong Papua melek digital dengan menyajikan alat pembayaran non-tunai Qris ( QR Code Indonesia Standard).
Terbaru dalam kolaborasi Pentahelix BI, Pemerintah, Perbankan, Masyarakat, dan Media Massa pada gelaran Irian Creative Week (ICW), salah satu event besar tahunan dalam calendar of event 2024 Kota Jayapura yang menjadi wadah pengembangan kreativitas anak muda Papua khususnya di Kota Jayapura dan sekitarnya. Hal tersebut menurut Kepala KPwBI Papua, Faturachman guna memperluas penggunaan QRIS di Papua.
“BI Papua berkolaborasi dengan pemerintah melaksanakan Irian Creative Week kita bersinergi dengan Pemkot sudah kali keempat melaksanakannya. ICW tahun ini kita mendukung UMKM yang membuka stand disana, dengan kita membuka zona QRIS. Di mana masyarakat yang datang di ICW didorong untuk bertransaksi dengan Qris. Tidak hanya mengedukasi tapi ini juga memberikan experience bagi masyarakat yang sebelumnya mungkin belum pernah melakukan pembayaran dengan Qris,” ujar KPwBI Papua.
Dalam bincang-bincang bersama awak media di kantornya, Senin (18/3) Faturachman menjelaskan BI mencatat gelaran ICW 2024 para UMKM meraup omzet ± Rp267.491.269. Terdapat 1.561 transaksi yang tercatat dengan nominal transaksi QRIS ± Rp79.718.400.
“Harapan kita event ini bisa memperkuat penggunaan Qris di Tanah Papua,” ucap Faturachman.
Tak hanya dalam event ICW, BI Papua mencatat data per 2023 terdapat 2,9 juta transaksi Qris dengan nominal angka Rp 716 miliar. Sementara itu pada Januari 2024 ini sudah terdapat 180.000 merchant Qris di Papua. Pihaknya optimis angka tersebut akan terus meningkat.
“Untuk Januari 2024 ini sudah tercatat 607 ribu transaksi. Kita berharap angka ini terus bertambah. Kalau dilihat di 2024 sudah ada Rp 122 miliar. Harapan kita bisa 1 triliun di tahun 2024. Jadi ini tidak (menandakan-red) hanya ekonominya tumbuh tapi masyarakat di Tanah Papua semakin melek digital,” beber Faturachman.
Dengan adanya perkembangan ekosistem pembayaran digital seperti QRIS yang semakin cepat, mudah, murah, aman, dan handal (CeMuMuAH) membuat preferensi masyarakat menggunakan transaksi nontunai menjadi semakin tinggi pihak BI menurutnya akan turut menjaga jumlah kebutuhan uang tunai di masyarakat.
Di periode Ramadan dan Idul Fitri, BI mengimbau masyarakat terus mengutamakan instrumen nontunai dalam melakukan transaksi, antara lain QRIS, uang elektronik, dan digital banking.
Berperilaku belanja bijak sesuai kebutuhan, berhemat, dan merawat Rupiah guna mendorong kesadaran masyarakat untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah. (*)