Duta Cegah Stunting dan Bunda GenRe se-Provinsi Papua Dikukuhkan

Penyamatan selempang oleh Sekda Ridwan Rumasukun kepada Ketua TP PKK Yulce W Enembe sebagai simbol Duta Cegah Stunting dan Bunda GenRe Provinsi Papua

JAYAPURA, FP.COM Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI Dwi Listyawardani mengukuhkan Duta Cegah Stunting dan Bunda GenRe se-Provinsi Papua, Kamis 31/03/2022 di Sasana Krida Kantor Gubernur Papua. Mereka, para duta dan bunda ini, merupakan ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) di provinsi, kabupaten dan kota.

Read More
iklan

Kata Dwi, dalam sambutannya, ada alasan khusus mengapa Ketua TP PKK dijadikan sebagai Duta Cegah Stunting, yakni soal fungsi. “Tim Penggerak PKK berfungsi dalam menggali, menggerakkan dan mengembangkan potensi masyarakat khususnya keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga hingga bagian terkecil,” ungkap Dwi.

Ia melanjutkan, Duta Cegah Stunting diharapkan bisa menjadi sumber informasi yang terpercaya dalam memberikan edukasi, memotivasi keluarga dan memberikan pendampingan bagi keluarga mengenai 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di wilayah kerjanya masing.

“Dengan informasi yang tepat mengenai 1000  HPK akan mencegah bayi dan anak balita dari risiko stunting. Pemenuhan gizi seimbang serta perilaku hidup bersih dan sehat juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya kita memberikan edukasi kepada masyarakat,” tutupnya.

Tak hanya sebagai Duta Stunting, Ketua TP PKK juga sekaligus sebagai Bunda GenRe. Tugasnya, memberikan edukasi, penguatan, pendampingan  kepada anak muda terutama menjadi calon orangtua sehingga siap membangun keluarga muda yang cerdas dan sehat yang akan melahirkan anak-anak sehat bebas stunting.

“Harapan kami, BKKBN dan TP PKK melalui Duta Cegah Stunting dan Bunda Generasi Berencana akan bersatu padu bekerja sama dalam upaya cegah stunting dan juga menyiapkan sumber daya manusia berkualitas. Mari kita bahu-membahu dalam upaya cegah stunting,” tutup Dwi Listyawardani.

Ketua TP PKK Provinsi Papua Yulce Wenda Enembe, usai dikukuhkan sebagai Wakil Ketua Duta Cegah Stunting Provinsi Papua, menyampaikan, akan bergerak memantau setiap posyandu di kabupaten dan kota agar dapat dioptimalkan bersama program Dasawisma PKK.

“Bicara stunting ini saya pikir ibu-Ibu sudah lakukan. Di Dasawisma itu kita bisa lihat berapa usia subur, ibu hamil yang harus dipantau kehamilannya sampai melahirkan. Lalu, yang paling penting itu parenting,” ujar Yulce.

Kepada jajarannya, Yulce menghimbau agar setiap posyandu dihidupkan dan membuat program makanan tambahan menggunakan bahan lokal.

Sebagai sosok yang lahir dan besar di pedalaman Papua, Yulce mengungkapkan keprihatinannya terhadap anak-anak di daerah konflik, dan bagaimana sulitnya melakukan pelayanan di sana. Tak lupa, ia menyampaikan rasa terima kasih Gubernur Papua kepada ibu-ibu PKK yang bersusah payah mempersiapkan generasi Papua.

“Kalau Papua ini kuat, Papua sehat, Indonesia kuat, Indonesia sehat, anak-anak ini pintar, berkualitas ada di tangan ibu-Ibu,” katanya.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Nerius Auparay, usai acara, menjelaskan, pengukuhan ini menjadi salah satu wujud rencana aksi BKKBN pasca ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting. Di dalam rencana aksi itu ada struktur penurunan stunting, di mana, di dalamnya ada Ketua Tim Penggerak PKK.

“Jadi, struktur di provinsi, Bapak Gubernur sebagai pengarah, ketua pelaksananya wakil gubernur, wakil ketuanya Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi. Di kabupaten dan kota juga sama,”

Nerius berharap, dengan pengukuhan ini, target untuk menurunkan stunting di Papua bisa tercapai dan lahir generasi emas Papua di tahun 2045.

“Kita Papua masih di atas rata-rata nasional (24,4 persen), kita di Papua 29,5 persen. Artinya, angka itu masih tinggi,” tambahnya.

Pihak Pemprov sendiri lewat Sekretaris Daerah Ridwan Rumasukun mengklaim acara ini sebagai bentuk intervensi pemerintah.  

“Kalau kita sepakat untuk membuat generasi Papua lebih baik menuju tahun 2045 maka semua unsur elemen yang ada di Papua harus bekerja bersama-sama seperti yang di sampaikan oleh Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi,” ujar Rumasukun.

Menurutnya, tindakan harus dimulai dari keluarga sendiri yang akumulasinya akan menurunkan stunting secara simultan.

“Apa saja yang bisa pemerintah provinsi berikan, akan diberikan sepenuhnya, akan didukung, karena ini untuk kebaikan kita semua,” katanya. (*)                         

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *