JAKARTA, FP.COM – PT PLN (Persero) melalui anak perusahaannya PT Haleyora Power bekerja sama dengan PT ABB Sakti Industri (ABB) dalam memperkuat jaringan pengisian daya kendaraan listrik. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman /Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN Haleyora Power dan ABB untuk mengembangkan penyediaan dan penjualan produk layanan alat pengisi daya kendaraan listrik, pada Rabu (2/8) di Jakarta.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, seluruh entitas PLN siap berkolaborasi dengan semua pihak untuk bisa mengembangkan ekosistem EV, salah satunya yang dilakukan dengan ABB.
Kolaborasi ini bertujuan untuk menggabungkan jaringan yang dimiliki PLN Grup dengan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki ABB. Darmawan mengatakan, ini merupakan langkah nyata PLN untuk mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air.
“PLN siap mendukung Pemerintah untuk membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Kita bangun kolaborasi dengan berbagai pihak agar ekosistem kendaraan listrik bisa semakin masif dan terus tumbuh bak jamur di musim hujan,” kata Darmawan.
Plt Direktur Utama Haleyora Power Isral menjelaskan, kerja sama antara korporasinya dengan ABB meliputi pengembangan produk layanan alat pengisi daya kendaraan listrik melalui kajian komprehensif. Di antaranya yakni manajemen produk, upskilling dan training, distribusi produk, service center, after sales, serta penyiapan supply chain produk juga dihadirkan dalam kerja sama tersebut.
Isral menambahkan, Haleyora Power menjabarkan Pemerintah juga menargetkan 2,1 juta motor listrik dan 20 ribu kendaraan listrik beroperasi pada 2025. Karenanya, peningkatan target jumlah kendaraan listrik tersebut harus diikuti dengan infrastruktur pendukung. Sehingga, kerja sama Haleyora Power dengan ABB dinilai menjadi pondasi penting dalam mewujudkan target tersebut.
“Penandatanganan MoU ini sebagai langkah penting dalam kolaborasi yang lebih kuat antara Haleyora Power dan ABB Indonesia untuk pengembangan infrastruktur pengisi daya kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini juga menekankan komitmen kami terhadap pemerintah Indonesia dalam mendukung program Net Zero Emissions (NZE) pada 2060,” ucap Irsal.
Sementara, Presiden Direktur & Country Holding Officer ABB, Gerard Chan menyampaikan komitmen perusahaannya mendukung upaya penurunan emisi karbon dari sektor transportasi. Kolaborasi dengan Haleyora Power sekaligus menegaskan komitmen ABB untuk membangun ekosistem kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.
“MoU ini menekankan komitmen ABB terhadap pemerintah Indonesia dalam mendukung percepatan program nasional kendaraan listrik di tanah air. Sinergi ini tentunya akan membantu perwujudan e-mobility yang tidak hanya cerdas, namun juga andal dan bebas emisi untuk seluruh masyarakat Indonesia,” kata Gerard.
Region Leader Asia Pasifik ABB E-Mobility Pte. Ltd Wee Jin Lee yang turut hadir dalam pendatangan MoU tersebut menambahkan, dengan sektor transportasi yang menyumbang sekitar 29% emisi CO2 secara global, maka penting untuk seluruh pihak terus berupaya mewujudkan target NZE. Pengembangan infrastuktur pengisian daya kendaraan listrik yang aman dan nyaman menjadi bagian dari upaya besar tersebut.
”Kami melihat pentingnya untuk terus berupaya dalam mewujudkan target emisi nol. ABB E-Mobility akan terus mendukung pemerintah Indonesia dalam upaya mewujudukan ekosistem infrastruktur pengisi daya yang andal,” pungkas Lee. (*)