Inflasi Melandai dan Struktur Perekonomian yang Kuat Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua, Thomy Andryas

JAYAPURA, FP.COM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua baru saja mengggelar pertemuan tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 yang digelar secara hybrid pada 4 Desember 2023 di Jayapura.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua, Thomy Andryas mengatakan, guna mempertahankan penguatan perekonomian Provinsi Papua yang berkelanjutan, seluruh pemangku kepentingan untuk terus memperkuat sinergi dan optimisme dalam rangka mencapai pertumbuhan yang kuat, berimbang, berkelanjutan, dan inklusif.

Read More
iklan

“Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi dapat kuat, berimbang, berkelanjutan, dan inklusif, sinergi menjadi kata kunci utama dan diperlukan 2 (dua) prasyarat, yaitu inflasi yang rendah dan stabil lalu kemudian struktur perekonomian yang kuat,” sebut Thomy.

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, pada kesempatan itu menyampaikan bahwa prakiraan ekonomi Papua untuk keseluruhan tahun 2023 akan tumbuh positif sebesar 3,50 persen (yoy) – 4,50 persen (yoy).

Lebih lanjut, Thomy menyampaikan bahwa terbentuknya provinsi baru di wilayah Papua (Provinsi Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan) mempengaruhi dinamika perekonomian di Bumi Cenderawasih. Hal itu dikarenakan Papua memiliki peran yang sentral terhadap perekonomian Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) dengan kontribusi sekitar 15 persen dan sekitar 1,5 persen pada perekonomian nasional.

Dengan perkembangan yang menunjukkan trend positif, Kantor Perwakilan BI Papua juga menyampaikan prospek perekonomian di tahun 2024 mampu tumbuh dalam rentang 5,25 persen – 6,25 persen (yoy).

Sementara itu, dari sisi pengendalian harga, diperkirakan inflasi di Papua akan selaras dengan sasaran inflasi nasional sebesar 3 ± 1 persen di 2023 dan 2,5 ± 1 persen di 2024.

BI sendiri sejauh ini memiliki kiat sebagai upaya untuk mencapai inflasi yang rendah dan stabil, khususnya inflasi bahan pangan, dilakukan dengan strategi 4K, yaitu: ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif. Strategi 4K tersebut, juga didukung dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

“Dalam mencapai inflasi yang rendah dan stabil, Bank Indonesia yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Papua, telah melaksanakan sejumlah sinergi program bersama berbagai pihak terkait. Sinergi dan koordinasi yang dilakukan telah menunjukkan hasil yang positif, tercermin dari laju inflasi 3 (tiga) kota IHK di Papua (Kota Jayapura, Timika, dan Merauke) yang melandai menuju rentang target inflasi nasional,” sebut Thomy.

Demi mencapai pertumbuhan ekonomi, maka BI Papua menyampaikan rekomendasi untuk memperkuat struktur perekonomian, setidaknya diperlukan upaya untuk mendorong keragaman 3 (tiga) hal, yaitu: sumber pertumbuhan ekonomi, pelaku ekonomi, dan sistem ekonomi dan keuangan.

“Upaya tersebut perlu diimbangi dengan digitalisasi dan pembangunan yang berwawasan lingkungan serta didukung sinergi antara berbagai pihak dengan optimisme yang tinggi.”

Di samping itu, berbagai upaya untuk memperkuat struktur perekonomian telah dilakukan, baik melalui upaya dalam meningkatkan peran UMKM, mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru, dan memfasilitasi berkembangnya ekonomi dan keuangan syariah.

Berdasarkan asesmen, terdapat beberapa sektor potensial dalam mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru, antara lain: perikanan, pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *