JAYAPURA, FP.COM – Hingga September tahun ini, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Papua telah mencapai Rp 869 miliar. Itu sama dengan 73 persen dari target Rp 1,2 triliun.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Papua Setiyo Wahyudi mengatakan, akibat pandemi Covid-19 akan dilakukan rasionalisasi terhadap PAD seperti biaya balik nama dan pajak bahan bakar kendaraan.
“Dan sebagian kecil dari pajak kendaraan bermotor, karena pada saat PSDD diterapkan, banyak orang tidak keluar rumah dan itu memengaruhi konsumsi bahan bakar,” katanya.
Sementara, untuk biaya balik nama dan produksi kendaraan juga mengalami penurunan, menyebabkan penjualan menurun karena daya beli masyarakat berkurang.
“Kedua hal ini yang memengaruhi menurunnya PAD,” terangnya.
Selain itu, selama pandemi Covid-19 yang disertai relaksasi mengakibatkan pendapatan dan daya beli masyarakat menurun.
“Namun dengan demikian, kita harapkan adanya penyesuaian, sehingga di akhir tahun anggaran target dapat tercapai,” katanya lagi.
Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat pemilik kendaraan dapat memanfaatkan relaksasi waktu yang tinggal satu bulan, terutama bagi pemilik kendaraan masa pajak berakhir bulan ini, dapat membayar bulan depan karena tidak dikenakan denda. FPKontr3