JAYAPURA, FP.COM – Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal menyebut, ada kemungkinan akan dilaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah jika angka positif Covid-19 terus bertambah. Wilayah yang dimaksud Klemen yaitu, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Keerom.
Klemen bahkan mematok waktu satu minggu ke depan untuk dilakukan evaluasi.
“Kalau sampai hari Jumat depan, Keerom, Kabupaten Jayapura, Timika, terutama Kota Jayapura sebagai ibu kota provinsi, masih ada positif lagi maka kita akan minta ke Menteri Kesehatan supaya diterapkan PSBB,” terangnya kepada wartawan di Jayapura, Sabtu (25/4/2020).
Pertimbangan penerapan PSBB ini merujuk pada kebijakan pembatasan sosial sebelumnya yang dianggap belum berdampak signifikan menghambat laju penularan virus Corona.
“Fakta di lapangan harus menjadi salah satu tolak ukur dalam mengambil kebijakan,” ujar Klemen.
Klemen menguraikan data. “Timika, hanya dalam dua minggu, dari 4 positif menjadi 41 orang, artinya kenaikan hampir 300 persen. Kabupaten Jayapura, tanggal 3 April 2020 baru 2 orang yang positif, 25 April naik jadi 27 orang yang positif, kenaikannya mencapai 900 persen. Kota Jayapura, 28 Maret baru 7 orang yang positif, tapi hari ini 38 orang yang positif, melonjak 950 persen,” bebernya.
Berkaca pada data tersebut, Klemen menyimpulkan, penerapan kebijakan pembatasan sosial belum dijalankan secara maksimal. “Belum ada ketegasan,” sergahnya.
Padahal, menurutnya, penerapan pembatasan sosial yang yang telah ditempuh merupakan komitmen bersama seluruh kepala daerah dan lainnya.
“Kita bersepakat untuk menutup daerah kita mulai Maret, itu kan bupati/walikota hadir tandatangan bersama, itukan kan komitmen bersama, sebuah konsensus yang tak boleh diingkari,” jelasnya.
Pertimbangan lainnya, secara Nasional, Covid diprediksi akan menurun kurvanya pada akhir bulan Mei, sementara di Papua diperkirakan baru pada Juni.
“Dengan demikian, kita harus menyamakan persepsi menangani virus ini, jangan kedepankan ego,” tandasnya. FPKontr3