TEMBAGAPURA,FP.COM – PT Freeport Indonesia (PTFI) sedang membangun jembatan penghubung antara Kampung Banti 2 ke Banti 1 di Kabupaten Mimika.
Pembangunan jembatan ini merupakan bagian dari memorandum of understanding (MoU) Program 3 Desa dengan masyarakat Banti.
Spesifikasi jembatan meliputi: panjang 36 meter, lebar 4,7 meter, dan kapasitas maksimum 35 ton. Pembangunannya direncanakan tuntas pada awal 2025.
Dengan kapasitas yang lebih besar, nantinya jembatan baru bisa dilalui kendaran besar seperti bus atau truk sehingga memudahkan akses transportasi untuk warga.
Sebelumnya, dua kampung yang terpisah oleh aliran sungai ini hanya dihubungkan dengan sebuah jembatan gantung dan tidak bisa dilalui kendaraan.
“Jembatan dibangun mengikuti standar aturan pemerintah. Jika sebelumnya sesuai dengan MoU Program 3 Desa, kapasitas jembatan hanya 10 ton tetapi aturan SNI saat ini minimal kapasitas jembatan ditingkatkan menjadi 35 ton,” terang Senior Vice President (SVP) Sustainable Development PTFI Nathan Kum usai peletakan batu pertama, Minggu (7/4).
Selain tujuan akses transportasi, kehadiran jembatan ini nantinya akan mempercepat distribusi hasil pertanian, dan mendekatkan warga terhadap fasilitas kesehatan dan air bersih.
“Pada momentum HUT ke–57 PTFI, kami ingin masyarakat di sekitar area operasional merasakan manfaat nyata kehadiran perusahaan. Salah satunya membangun jembatan penghubung yang merupakan akses penting bagi warga Kampung Banti 2 dan Banti 1,” tambah Nathan.
Hadir dalam acara peletakan batu pertama pembangunan jembatan antara lain Vice president (VP) Papuan Affairs Division Soleman Faluk, Manager CLO Marthinus Badii, TE Community Affairs Kornel Gartner, tokoh agama dan tokoh masyarakat Kampung Waa Banti.
Hadir pula perwakil an Kadistrik Tembagapura, Kapolsek Tembagapura dan Danramil Tembagapura bersama Satgas Tergelar (TNI/POLRI).
Berbagi di Gereja
Selain meresmikan pembangunan jembatan penghubung Kampung Banti 2 dan Banti 1, PTFI mengunjungi Gereja Jemaat Yerusalem Banti 2 yang baru selesai direnovasi oleh PTFI bersama pemerintah desa setelah diterjang longsor beberapa waktu lalu.
Di gereja ini warga mengikuti perayaan ibadah syukur bersama dalam rangka HUT ke – 57 PTFI yang dihadiri oleh gabungan 5 jemaat gereja yakni Gereja Yerusalem Banti 2, Gereja Betlehem Banti 1, Gereja Sinai Opitwak, Gereja Antiokia Kimbeli, dan Gereja Pison Kimbeli.
Di sini, PTFI menyerahkan bantuan berupa 500 buah kursi lipat untuk Jemaat Gereja Yerusalem Banti 2 dan serta paket bahan makanan untuk warga.
“Terima kasih atas bantuan dan dukungan kepada masyarakat sehingga bisa menjalankan kehidupan dengan baik, terlebih lagi dengan bantuan berupa kursi lipat dan bahan makanan semoga bisa dimaanfaatkan dengan baik,” kata Ketua Klasis Waa Banti Pdt. Kristian Jangkup.
Kristian mengatakan, masyarakat Banti dan jemaat gereja turut merasakan kontribusi PTFI di dalam HUT ke-57 bersama masyarakat sekitar wilayah operasi tambang.
“Ini menjadi bukti tanda peduli PTFI terhadap masayarakat yang ada di sekitar wilayah operasi, terutama masyarakat 7 Suku,” tambah Kristian.
Sebelum ini, PTFI juga telah menunjukkan kontribusinya lewat pembangunan monumen di lapangan sekolah Banti, pemasangan tempat sampah portable di beberapa titik jalan, perbaikan selang air bersih, perbaikan akses jalan menggunakan pasir batu gravel, pengecatan halte bus Banti dan lainnya.
(Humas PTFI)