Kemenparekraf dan Disbudpar Dorong Peningkatan Kualitas Data Pariwisata untuk Majukan Sektor di Papua

Fotobersama Para Surveyor dan PIC/Administrator Sisparnas di Kabupaten/Kota yang hadir pada Workshop Pemahaman Indikator dan Pengisian Data Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif di Provinsi Papua

JAYAPURA,FP.COM – Dengan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Papua menggelar workshop untuk meningkatkan kualitas data pariwisata di Provinsi Papua.

Menandai dimulainya kegiatan, Boni Asso, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disbudpar Papua, membuka acara pada Jumat pagi (2/8) di salah satu hotel di kawasan Entrop.

Read More

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun basis data yang kuat dan akurat sebagai landasan dalam perencanaan dan pengembangan sektor pariwisata.

Boni Asso, menyoroti pentingnya data dalam menggali potensi pariwisata Papua. “Dengan data yang lengkap, kita bisa mengidentifikasi potensi budaya dan alam yang ada, serta merancang produk-produk wisata yang sesuai dengan kebutuhan pasar,” ujar Boni.

Ia juga menyoroti pentingnya menjaga agar pariwisata di Papua tetap terjangkau dan ramah bagi wisatawan.

Tak hanya itu Ia juga menekankan pentingnya peran surveyor dalam mengumpulkan data yang akurat.

Surveyor yang dibekali bukan hanya untuk kepentingan provinsi tapi untuk kepentingan pembangunan Pariwisata daerah juga maka perlu Dinas Pariwisata setempat dan juga stakeholder terkait membackup dan mendukung hal tersebut.

“Kolaborasi yang erat antara semua pihak akan mempercepat pengembangan pariwisata di Papua dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Senada dengan Boni, mewakili Deputi III Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf RI, Asep Saepullah, mengatakan bahwa data yang dikumpulkan melalui SISPARNAS akan menjadi acuan bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan dan mengalokasikan anggaran.

“Data yang kita kumpulkan akan menjadi dasar bagi kita untuk membuat kebijakan yang tepat sasaran dan efektif,” kata Asep.

Dia juga menjelaskan bahwa SISPARNAS menyediakan berbagai fasilitas bagi para pelaku pariwisata, seperti website gratis untuk mempromosikan destinasi wisata.

“Dengan adanya SISPARNAS, para pelaku pariwisata bisa dengan mudah mempromosikan produk mereka kepada wisatawan potensial,” ujarnya.

Asep Saepullah berharap para surveyor dapat mencapai target 100 Data Titik Wisata (DTW) di setiap kabupaten.

“Kami menargetkan minimal 20 hotel, 20 restoran, dan lainnya dalam 100 DTW tersebut. Namun, jika kondisi di lapangan tidak memungkinkan, fleksibilitas dalam pencatatan sangat kami apresiasi. Yang terpenting, target 100 DTW tetap tercapai,” ujarnya.

Pihaknya optimis, para surveyor di Papua, dengan pengalaman dan pelatihan yang telah diterima, mampu menyelesaikan tugas ini dengan baik. “Kami yakin mereka sudah memahami tantangan di lapangan dan siap untuk memberikan hasil terbaik,” tambahnya. (Ai)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *