JAYAPURA,FP.COM – Menggabungkan kearifan lokal dengan tren pasar modern, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua menggelar workshop pemasaran dan packaging bagi 30 pelaku UMKM kreatif.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 19-20 November 2024, ini menghadirkan Anggrita Indreswari, perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, untuk berbagi kiat-kiat dalam mengembangkan produk lokal menjadi merek yang dikenal secara nasional.
Anggrita Indreswari yang juga Ketua Pokja Desain Komunikasi Visual Kemenparekraf, menekankan pentingnya kolaborasi antara UMKM dengan desainer komunikasi visual. Menurutnya, sinergi ini dapat menghasilkan desain produk yang lebih profesional dan tepat sasaran.
“Desainer dapat menggali potensi dari setiap produk UMKM, sehingga kemasan produk bisa menjadi lebih menarik dan meningkatkan daya jual,” ujarnya.
Indreswari juga menyoroti pentingnya penggunaan kemasan ramah lingkungan bagi UMKM, terutama di sektor kuliner. Ia menyarankan penggunaan kemasan dari bahan cardboard box atau toples kaca untuk menggantikan plastik atau styrofoam.
“Kemasan ramah lingkungan ini tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga dapat memberikan nilai tambah bagi produk,” jelasnya.
Namun, Indreswari mengakui bahwa penggunaan kemasan ramah lingkungan masih menghadapi beberapa tantangan, seperti biaya yang lebih mahal dibandingkan kemasan konvensional. Ia berharap pemerintah dapat memberikan insentif bagi UMKM yang beralih ke kemasan ramah lingkungan.
“Pemerintah pusat memiliki keterbatasan sumber daya, sehingga peran pemerintah daerah sangat penting dalam mengembangkan ekonomi kreatif di daerah,” tambahnya.
Terkait dengan UMKM di Papua, Indreswari menyarankan agar pemerintah daerah memberikan pelatihan yang lebih intensif. Pelatihan ini meliputi peningkatan nilai tambah produk dan digital marketing.
“UMKM di Papua perlu didorong untuk memanfaatkan platform e-commerce agar produk mereka dapat menjangkau pasar yang lebih luas,” tegasnya. (AiWr)