JAYAPURA, FP. COM – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Robby Kayame, menyebut jika variabel yang signifikan memberikan pengaruh terhadap tingginya stunting di Papua adalah malaria. Sementara, untuk menurunkannya, perlu adanya dukungan tokoh agama. Hal ini diungkapkan Kayame dalam pemaparannya, mewakili Gubernur Papua pada Kegiatan Rekonsiliasi Stunting tingkat provinsi kemarin di salah satu hotel di bilangan Padang Bulan Kota Jayapura,(Senin 21/11/2022).
“Malaria memberikan kontribusi yang besar dalam hal stunting sekitar 96 persen. Kasus malaria di Indonesia itu terbesar dari Papua. Kemudian rata-rata penduduk Papua di pesisir utara dan selatan sampai ke gunung itu punya kebiasaan merokok yang menghabiskan pendapatan keluarga yang seharusnya digunakan untuk membeli bahan makanan yang bergizi bagi keluarganya. Kebiasaan merokok lebih utama akhirnya anak tidak bisa dapat telur, tidak bisa beli ikan,” beber Kayame.
Jelasnya, kata Kayame, untuk menurunkan stunting di Papua, kaum bapak harus disadarkan dulu.
“Dengan dibentuknya 17 ribu kader atau satgas, ini memberikan kontribusi positif dalam mensupport keluarga-keluarga teristimewa peran bapak (kepala rumah tangga) dalam meningkatkan gizi keluarga.”
Sementara, tentang perlunya keterlibatan tokoh agama, Kayame mengambil contoh pada program vaksinasi Covid-19.
“Ketika kami jalan sendiri, tidak melibatkan tokoh agama, itu tidak maksimal. Ketika kami libatkan baru capaian itu naik sedikit, sehingga variabel ini juga akan mendukung upaya kita bersama untuk generasi Papua yang sehat dan cerdas bebas stunting,” tambahnya. (*)