JAYAPURA, FP.COM – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Papua dan Papua Barat, Adolf Fictor Tunggul Simanjuntak mengatakan aksi Kookmin Bank yang siap menjadi Pemegang Saham Pengendali Mayoritas dengan mengambil alih kepemilikan sekurang-kurangnya 51 persen saham Bank Bukopin, diharapkan dapat memberikan dampak yang baik terhadap kinerja perbankan dan perekonomian termasuk di Provinsi Papua dan Papua Barat.
“Tentu saja, hal ini diharapkan akan meningkatkan kepercayaan investor dan juga masyarakat kepada Bank Bukopin pada khususnya, perbankan pada umumnya,” ucap Adolf melalui siaran pers, Jumat (12/6/2020).
Dia melanjutkan bahwa Kookmin Bank yang saat ini tercatat sebagai peringkat 10 besar Bank di Asia, dengan total aset per 31 Desember 2019 mencapai sebesar Rp4.675 Triliun, akan memperkuat permodalan Bank, mendukung likuiditas dan pengembangan bisnis bank di Indonesia.
“Kookmin Bank saat ini telah menyediakan sejumlah dana di escrow account (rekening bersama) untuk menjadi pemegang saham pengendali dalam memperkuat permodalan dan likuiditas Bank Bukopin,” ujar Adolf.
Sebelumnya, Kookmin Bank, pemegang saham terbesar kedua di Bank Bukopin, merealisasikan komitmennya mendukung penguatan likuiditas dan permodalan bank. Kookmin Bank telah menyetorkan dana segar ke Bank Bukopin pada Kamis (11/6/2020).
Direktur Operasi dan TI Bank Bukopin, Adhi Brahmantya menyatakan bahwa proses yang telah dilakukan dengan KB untuk menjadi pemegang saham pengendali baru, masih terus berjalan baik di regulator Indonesia maupun Korea Selatan.
Untuk membuktikan komitmen Kookmin Bank sebagai salah satu pemegang saham utama Bank Bukopin, perusahaan tersebut telah menyuntikkan dana untuk mendukung likuiditas bank.
Sebagai bank terbesar di Korea Selatan, akusisi KB Kookmin Bank terhadap Bank Bukopin adalah pertanda positif ditengah lesunya sentimen pasar terhadap ekspansi bisnis dan perekonomian.
“Tentu hal ini adalah bukti, bahwa akusisi KB Kookmin Bank (terhadap Bukopin) adalah langkah nyata dari optimisme terhadap Bank Bukopin. Sebagai bank penyalur kredit retail (UMKM dan Konsumer) dengan potensi pertumbuhan yang berkelanjutan ke depannya,” terang Adhi.
Adhi berharap, bahwa nasabah semakin yakin bertransaksi keuangan dengan Bank Bukopin, mengingat sinergi dengan KB akan semakin kuat untuk menopang pertumbuhan bisnis ke depannya.
Sementara itu, Direktur Manajemen Risiko Bank Bukopin, Jong Hwan Han, yang merupakan Direktur yang ditunjuk oleh KB menambahkan, dalam waktu dekat KB akan merealisasikan keinginannya menjadi pemegang saham pengendali baru Bukopin dengan kepemilikan minimal 51 persen dengan memenuhi proses dan ketentuan yang berlaku baik di Indonesia maupun di Korea Selatan. (FPKontr1)